Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton soal GP ke-300, Kemenangan Perdana, dan Rival Terberat

Sejak debut di Formula 1 pada 2007 silam, Lewis Hamilton telah menorehkan tinta emas dalam sejarah ajang balap jet darat.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Selama kariernya, Hamilton telah melewati begitu banyak pencapaian, salah satunya adalah pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak sepanjang sejarah.

Namun, musim ini berbeda. Hingga berakhirnya seri ke-11 di Austria hampir dua pekan lalu, Hamilton belum kunjung mencatatkan kemenangan.

Akhir pekan ini, juara dunia F1 tujuh kali tersebut akan melakoni balapan ke-300 dalam kariernya di balap mobil premier itu.

Ia akan tergabung bersama dalam Klub 300 bersama legenda lainnya, semisal Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, Jenson Button, Rubens Barrichello, hingga Michael Schumacher.

Namun, dilansir dari Gazzetta.it, pria yang memiliki gelar bangsawan tersebut bahkan tidak tahu apakah akan dapat mewarnai torehan monumental tersebut dengan kemenangan.

"Saya bahkan tidak tahu," kata pembalap veteran itu. "Rasanya tidak terlalu berbeda."

"Yang jelas, di sini kami memiliki sesuatu yang baru untuk kami pamerkan. Ketika tiba saatnya (meraih kemenangan), itu akan menjadi lebih indah."

Hamilton lantas diminta berandai-andai, apa yang akan dikatakannya kepada dirinya di masa lalu yang tengah menjadi pembalap rookie pada F1 2007.

"Saya benar-benar tidak tahu. Saya akan melakukan percakapan yang sangat mendalam," ucapnya.

"Saya akan memberi tahu dia untuk bersenang-senang. Untuk memanfaatkan waktu, yang sangat, sangat berharga.

"Ketika Anda masih muda, Anda berpikir bahwa Anda hidup selamanya. Jadi saya akan memberitahunya untuk menikmati waktu bersama keluarganya dan tidak terlalu stres."

Hamilton pun menyebut kemenangan pertamanya di GP Kanada 2007 sebagai balapan paling berkesan dari 299 balapan yang telah dilakoninya.

Baca Juga:

"Karena kemenangan pertama adalah perasaan telah benar-benar berhasil mencapai tujuan dalam hidup Anda," ia mengungkapkan alasannya.

Sementara itu, soal lawan terberat, dirinya menyebut satu nama yang hingga hari ini masih dihadapinya di trek.

"Saya masih sangat muda, saya baru berusia 22 tahun, dan saya juga belum dewasa dalam hal kemampuan," ujarnya.

"Tetapi balapan dengan seorang Fernando Alonso menempatkan banyak tekanan pada diri Anda."

Tapi sekarang masalahnya adalah bahwa di semua 15 kejuaraan sebelumnya, termasuk yang pertama, 2007, Hamilton selalu memenangkan setidaknya satu balapan.

Kembali, pria dengan gelar ksatria Inggris tersebut menegaskan bahwa hal tersebut tidak terlalu dipikirkannya.

"Itu adalah sesuatu yang tidak terlalu mengguncang saya," ia menambahkan. "Saya terus bekerja untuk menang. Dan bersama saya seluruh tim.

"Tidak ada yang menyerah, tentu ini bukan musim yang kami harapkan dan inginkan. Jika ada satu pelajaran, itu adalah bahwa kami harus mengasah senjata kami.

"Kami berharap mencapai level yang pantas kami dapatkan dan setelah kami melakukannya, kami akan lebih menghargainya."

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Untuk saat ini, dia dan Mercedes sedang bangkit dengan tiga podium beruntun yang didapatnya dalam tiga seri terakhir.

Tentunya, itu merupakan pertanda bagus, terlebih sebelumnya Hamilton gagal merebut podium dalam tujuh balapan beruntun.

"Saya berharap untuk bergabung dengan barisan pembalap yang berjuang di depan. Kami bekerja untuk ini. Kami berharap untuk meningkatkan setiap akhir pekan.

"Kami tentu berusaha untuk selalu menghadirkan sesuatu yang baru. Apalagi, biasanya di sirkuit ini kami selalu berhasil melakukannya dengan baik," pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mengintip Helm Spesial Leclerc yang Didedikasikan untuk Ayahnya
Artikel berikutnya Konsekuensi Perubahan Regulasi Teknik 2023 untuk Tim-tim F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia