Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton Kurang Suka F1 GP Inggris Dipadati Penonton

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, menilai terlalu cepat Silverstone membuka tribune untuk ribuan penonton. Di sisi lain, ia senang balapan disaksikan publiknya dalam F1 GP Inggris.

Lewis Hamilton, Mercedes

Lewis Hamilton, Mercedes

Alessio Morgese

Promotor lomba yang akan dilaksanakan pada 18 Juli tersebut berharap tribune terisi penuh. Mereka terinspirasi pada kesuksesan gelaran GP Austria di Red Bull Ring, awal Juli silam.

Pemandangan tersebut tentu saja memberi suntikan semangat bagi para pembalap yang sejak pandemi Covid-19 merebak hanya menghadapi sirkuit kosong. Hamilton tak menutupi kegembiraan bakal merasakan sensasi serupa di kampung halamannya.

“Saya tidak dapat menerangkan bagaimana antusias saya bertemu publik Inggris lagi, karena ini adalah penonton terhebat sepanjang musim,” ia menuturkan.

“Mereka tidak hadir tahun lalu, jadi sungguh hebat bertemu mereka dan merasakan energi yang mereka bawa ke grand prix akhir pekan.”

Namun, bagi Hamilton cukup sedikit penonton yang menyaksikan manuvernya di lintasan, merujuk pada gelombang Covid-19 yang kembali menerpa daratan Inggris. Di Austria, ia melihat

“Saya terkejut melihat mereka semua tidak memakai masker…,” ujarnya ketika mengelilingi Red Bull Ring untuk memberi salam kepada penonton.

Juara dunia F1 tujuh kali itu selalu memantau perkembangan terakhir. Kasus positif Covid-19 kembali meningkat di negaranya.

“Tentu saja, saya menonton berita dan mendengar tentang kasus yang berkembang di Inggris. Jadi dari sisi itu, saya peduli tentang orang, tentu saja. Saya tidak mau itu berubah jadi sesuatu yang negatif. Saya gembira melihat banyak orang dan bagian egois dari diri saya, ingin melihat banyak orang di sana,” Hamilton menambahkan.

“Tapi pada pagi hari, saya menyalakan berita dan menonton itu beberapa hari ini. Saya tahu kasus di Inggris meningkat karena orang-orang sedikit longgar dan belum semua divaksinasi.

“Saya membaca vaksinasi bagus, bahwa semakin sedikit yang dirawat di rumah sakit. Tapi saya tidak tahu. Bagi saya, keputusan (menghadirkan banyak penonton) sedikit prematur.”

Gelaran dua cabang olahraga akhir pekan ini, final Wimbledon dan final Piala Eropa, dipastikan akan terbuka untuk penonton. Padahal, kasus positif Covid-19, mencapai 32 ribu.

Baca Juga:

Bertolak belakang dengan Olimpiade Tokyo yang diputuskan bakal ditutup untuk penonton. Padahal, hanya diumumkan 2.180 kasus.

Mengenai komparasi tersebut, Hamilton menanggapi, “Itu bukan keputusan saya. Orang-orang akan pergi ke sana. Saya harap kami akan banyak belajar dari itu, dan saya harap orang-orang menjaga keselamatannya, memakai masker. Saya akan mendorong setiap orang melakukan itu, untuk mencuci tangan, memakai masker, terutama di kerumunan besar,” katanya.

Penonton GP Britania Raya harus bisa menunjukkan sertifikat vaksin atau membawa hasil tes PRC negatif yang dilakukan 48 jam sebelum masuk sirkuit.

“Seperti yang saya katakan, sungguh bagus kalau ada penonton lagi di balapan terakhir. Saya tidak mendengar ada wabah apa pun. Tapi saya suka keliru dari sisi kehati-hatian dan berkembang sedikit demi sedikit, alih-alih tiba-tiba maksimum,” ia menuturkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sainz Tak Puas dengan Ratingnya dalam Video Game
Artikel berikutnya Sistem Penalti Sprint Race F1 Bakal Sama seperti Grand Prix Biasa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia