Hamilton dan Verstappen Akan Terlibat Insiden Lagi, Ini Alasannya
Kecelakaan yang melibatkan Lewis Hamilton dan Max Verstappen di Sirkuit Monza diyakini akan kembali terulang pada sisa musim Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 ini.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Kecelakaan yang melibatkan Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1) dengan Max Verstappen (Red Bull Racing Honda) pada lomba GP Italia, 12 September lalu, telah memanaskan persaingan di antara kedua pembalap terbaik F1 saat ini tersebut.
Hampir dua bulan sebelumnya, kedua pembalap yang tengah memperebutkan gelar juara dunia tersebut sudah terlibat insiden di Sirkuit Silverstone, Inggris. Jika di Silverstone hanya Verstappen yang tidak mampu finis, di Monza keduanya sama-sama harus mundur.
Di mata Chairman Asosiasi Pembalap Grand Prix (Grand Prix Drivers' Association/GPDA) Alexander Wurz, Hamilton dan Verstappen sejatinya benar-benar saling menghormati.
Namun, keduanya juga memiliki ego balap yang tinggi. Inilah yang membuat insiden di antara keduanya, menurut Wurz, tidak akan berhenti sampai di Monza.
Alexander Wurz
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
“Jujur, menurut saya ini (insiden) akan terjadi lagi. Kedua pembalap masing-masing harus membuktikan bila merekalah yang terbaik di F1,” ujar Wurz seperti dikutip Sky Sports.
“Itulah olahraga. Apakah Anda bertarung di tinju, sepak bola, bola tangan, atau olahraga apa pun, saat dua atlet hebat bersaing, hal-hal seperti ini (insiden) yang pasti terjadi.”
Seperti diketahui, Verstappen dinyatakan bersalah oleh steward GP Italia sehingga mendapatkan penalti tiga grid pada Grand Prix Rusia di Sochi Autodrom, akhir pekan ini (24-26/9/2021). Wurz sendiri menilai insiden di Monza sebagai racing incident.
Mantan pembalap F1 – turun antara 1997-2000, 2005, 2007 – asal Austria tersebut berharap baik Hamilton maupun Verstappen akan terus melanjutkan persaingan secara fair sampai akhir musim ini.
“Saya sudah bicara dengan mereka dan masing-masing mengaku saling menghormati. Semua pihak tentu senang mendengarnya,” ucap mantan pembalap yang 69 kali turun di F1 bersama Benetton, McLaren, dan Williams dengan hasil terbaik tiga podium tersebut.
“Namun, ketika sudah di trek, keduanya pasti berpikir: ‘Kami di sini untuk bertarung, memenangi gelar Formula 1’. Hal itu bisa dimaklumi karena F1 salah satu gelar prestisius dalam olahraga dunia.”
Alex Wurz menambahkan, Hamilton sebagai juara dunia bertahan (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) memang harus bertarung dengan Verstappen yang tengah berambisi merebut gelar pertamanya. Dan itu bagian dari permainan.
“Semua tentu berharap mereka akan terus melakukannya namun tetap saling menghormati demi tim dan poin mereka sendiri. Untuk menang, Anda harus finis pertama. Jadi, mereka dituntut untuk menghindari kecelakaan sebanyak mungkin,” kata Wurz.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments