Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Haug Dorong F1 Memelopori Penggunaan Bahan Bakar Sintetis

Formula 1 yang merupakan level elite dalam balap mobil, seharusnya menjadi pionir untuk memperkenalkan bahan bakar ramah lingkungan.

Maintenance sign denoting that a car is fuelled in the Haas F1 garage

Maintenance sign denoting that a car is fuelled in the Haas F1 garage

Andy Hone / Motorsport Images

Mulai musim 2025, F1 akan menggunakan mesin generasi terbaru yang beralih ke bahan bakar sintetis. Ini akan jadi kesempatan yang bagus untuk mengampanyekan e-fuel.

Sebenarnya F1 ingin memulai terobosan itu lebih cepat, hanya saja sulit dan butuh biaya ekstra untuk merombak mesin agar sesuai dengan bahan bakar itu.

Mantan kepala motorsport Mercedes, Norbert Haug, mengungkapkan pendapatnya terkait penggunaan bahan bakar berkelanjutan.

“Saya kira kami sangat membutuhkan sinyal keberlanjutan dalam Formula 1, dengan bahan bakar sintetis,” ujarnya dikutip dari Sport1.

“Dengan bahan bakar sintetis, mesin 1.000 hp dapat dioperasikan dengan netral iklim. Mobilitas listrik, sebanyak yang kita suka, tidak netral iklim. Tidak dalam jangka panjang dan tentu saja bukan di Jerman, selama lebih dari 50 persen listrik tidak terbarukan.

Baca Juga:

“Sudah diketahui bahwa kami mengalami penurunan tenaga angin tahun lalu karena angin tidak selalu berhembus, karena listrik fluktuatif dan tidak bisa dijaga untuk jangka waktu lama. Netralitas iklim dapat dicapai dengan electrofuel.”

Meski memiliki tingkat kerumitan dalam prosesnya, Haug memandang tim-tim Formula 1 bisa melakukannya.

“Tapi saya kira, Formula 1 seharusnya membeli itu dan menunjukkan bahwa mesin pembakaran dapat dioperasikan dengan cara netral terhadap iklim,” ia menuturkan.

“Untuk memproduksi e-fuel, Anda butuh banyak listrik. Listrik ini bisa dibangkitkan di mana matahari selalu bersinar, di mana angina berhembus, dan kemudian harganya jadi sangat masuk akal. Bukan 30 sen tiap kwh, seperti yang terjadi pada kami, tapi 0,3 sen pada pandangan. Kemudian, itu menjadi sebuah bantalan.

“Menurut saya, ketika hadir baterai listrik, ketika berhubungan dengan dukungan baterai listrik, jalan ini dalam arah e-fuel/bahan bakar sintetis/biofuel harus didorong dengan keras.”

Norbert Haug

Nobert Haug sieht die Formel 1 und den Motorsport in einer Vorreiterrolle

Foto: Motorsport Images

Dari sini, Formula 1 dan olahraga otomotif bisa mengawali jika mengingat mereka selalu jadi pelopor teknis di masa lalu. Solusi harus cepat diberikan sejalan dengan perkembangan teknologi.

“Jika Anda mengalami kerusakan mesin dalam ruang tes, maka ada rehat makan siang setelahnya. Kalau Anda menghadapi kerusakan mesin di trek, maka tidak ada jeda makan siang. Solusi baru dibutuhkan segera dan secepatnya ditemukan. Pada akhirnya, mesin berhenti,” katanya.

“Itu sama dengan e-fuel sekarang. Jika itu dapat ditunjukkan dalam rasio akselerasi yang memungkinkan, pada pace kompetisi, kemudian Formula 1. Anda dapat jadi pionir dan memberi bukti mesin pembakaran dalam yang netral iklim. Sangat gembira dengan solusi baterai listrik untuk produksi mobil. Tapi kita akan membutuhkan keduanya.”

Haug mengungkapkan bahwa penggunaan bahan bakar alternatif sudah dipelopori oleh Porsche. Tim-tim balap juga berada di jalur yang tepat.

“Porsche adalah pionir, akan melakukannya dengan Porsche Supercup. Formula 1 bakal menjalankan itu. Saya ingin ada di sana selama beberapa tahun. Tapi saya juga mengerti kalau ada penundaan,” ia menuturkan.

“Secara keseluruhan, balapan tidak harus dengan karung ketika itu berhubungan dengan lingkungan. Anda berada di jalur yang berkelanjutan.

“Anda tidak dapat menilai secara sepihak. Saya kira Formula 1 menggunakan bahan bakar sebanyak yang dibutuhkan untuk perjalanan ke Jepang sepanjang tahun. Jadi saya menginginkan keseimbangan dan netralitas iklim. Tapi Anda harus melihat di mana titik awal. Balapan sangat impresif dan masih bisa meningkat.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dipuji oleh Hamilton, Norris Tidak Tahu Harus Berkata Apa
Artikel berikutnya Russell Tak Yakin Sprint Race Bisa Untungkan Williams

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia