Bos Red Bull Prediksi Musim Pertama Schumacher di F1
Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, mengatakan Mick Schumacher akan mengalami kesulitan pada debutnya di Formula 1 dan baru bisa menunjukkan kemampuan dalam musim keduanya.
Tahun ini, Schumacher akan memulai perjuangannya di level yang lebih tinggi untuk mewujudkan impiannya menjadi juara dunia F1 seperti ayahnya, Michael Schumacher.
Sebelum dipromosikan ke F1 oleh Haas, Schumacher berhasil memenangi semua kejuaraan yang pernah diikutinya. Namun, sebagian besar ia dapatkan di musim keduanya.
Ajang Formula pertama yang diikutinya, ADAC Formula 4, pada 2015, Schumacher hanya mampu finis di urutan ke-10 dalam klasemen pembalap. Namun, di tahun berikutnya, baik di ADAC dan Italia F4 , ia mengakhiri musim sebagai runner-up.
Begitu juga dengan MRF Challenge Formula 2000 pada 2016/17, yang mana ia mengakhiri musim di urutan ketiga dalam klasemen.
Di Formula 3, pembalap muda Jerman itu tak memiliki musim yang mengesankan pada tahun pertamanya bersama Prema Powerteam. Pasalnya dari 30 balapan yang dilakoni, ia hanya mampu meraih satu podium dan berakhir di urutan ke-12 dalam klasemen pembalap.
Tetapi, di tahun keduanya bersama tim yang sama, Schumacher mulai menunjukkan kualitasnya dengan meraih 14 podium, termasuk delapan kemenangan, dan tujuh pole position. Itu membuatnya berhasil mengamankan gelar setelah mengumpulkan 365 poin.
Dipromosikan ke Formula 2 oleh Prema, Schumacher lagi-lagi tidak menunjukkan penampilan menawan dalam musim debutnya.
Tetapi, tahun lalu, ia menunjukkan kematangannya sebagai seorang pembalap dan berhasil mengamankan gelar meski hanya merah dua kemenangan dari 24 balapan yang digelar.
Hasil tersebut menunjukkan, bahwa Schumacher ingin mempelajari banyak hal pada tahun pertamanya daripada menekan sejak awal dan tak mendapatkan pelajaran berharga.
Helmut Marko yang sudah terbiasa dengan talenta-talenta muda karena sering membawa mereka dari program pembalap muda Red Bull ke Formula 1, merasa Schumacher akan menemukan tantangan besar pada musim perdananya.
“Tahun pertama Mick pasti akan sangat sulit,” kata Marko kepada RTL.
“Jika Ada melihat perjalanan Mick, tahun pertamanya di kategori yang lebih rendah selalu dijadikan sebagai ajang pembelajaran. Lalu di tahun kedua, dia mulai berusaha untuk menjadi juara.
“Sekarang, saya pikir cara dia belajar akan lebih terlihat. Di sini dia akan mendapat material yang lebih sedikit. Tapi, dia masih bisa beberapa kali mencetak poin.”
Keberanian bos Haas, Gunther Steiner, dalam menduetkan dua rookie mendapat apresiasi dari Marko. Ia berharap keputusan rivalnya itu tepat karena ia tahu risikonya sangat besar.
“Semoga Steiner bisa menjaga situasi tetap di bawah kendali. Jika pembalap hanya peduli pada performa mereka sendiri, Anda hanya akan berjalan di tempat,” kata Marko.
“Sebagai sebuah tim, Anda harus berkembang secara teknis, dan untuk itu Anda membutuhkan pembalap bagus.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.