Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Amerika Serikat

Damon Hill: Dua Jari Max Verstappen Sudah Menyentuh Gelar F1 2021

Max Verstappen belum pernah meraih gelar Formula 1 dalam kariernya, sementara Lewis Hamilton telah terlibat dalam 10 pertarungan gelar yang tujuh di antaranya berhasil dimenangkan.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, 1st position, arrives in Parc Ferme

Dengan lima balapan tersisa, pilot Red Bull Racing Max Verstappen memiliki keunggulan 12 poin atas juara bertahan dari Tim Mercedes, Lewis Hamilton, dalam Kejuaraan Dunia Formula 1 (F1) 2021.

Itu jumlah yang tidak banyak, mengingat masih ada 133 poin untuk diperebutkan (125 untuk kemenangan plus lima untuk fastest lap dan tiga untuk satu Sprint Race di Grand Prix Brasil).

Meski demikian, Damon Hill percaya Verstappen sudah memiliki “dua jari di trofi juara” usai kemenangan impresif yang diraihnya dalam Grand Prix Amerika Serikat di Austin, trek yang seharusnya menjadi teritori Mercedes.   

“Tentu saja belum seluruh tangan, namun dua jarinya sudah ada di trofi gelar. Dan dia (Verstappen) tahu itu,” ujar juara dunia Formula 1 1994 itu kepada podcast ‘F1 Nation’.

“Keuntungannya pasti ada pada Red Bull dan Max Verstappen. Mercedes serta Lewis (Hamilton) saya pikir sudah kecewa karena gagal memenangi (GP Amerika Serikat), padahal mereka membutuhkannya.  

“Sekarang balapan akan berlangsung di ketinggian. Di situlah keandalan mesin Mercedes bisa berperan apabila mereka harus memaksimalkannya lebih dari yang diinginkan.”

Baca Juga:

Max Verstappen telah menghadapi tentangan F1 musim 2021 dengan luar biasa sejauh ini. Pada balapan kandang di Zandvoort (GP Belanda), tekanan dari publik tuan rumah membebaninya, namun pembalap 24 tahun itu sukses melaju meraih kemenangan.

Mirip dengan balapan hari Minggu (24/10/2021) di Circuit of The Americas (COTA), di mana ia tetap tenang setelah kehilangan posisi terdepan usai start dan menahan ketegangannya dengan performa solid hingga finis.

Namun apakah akan tetap seperti itu? Yang dihadapinya adalah Lewis Hamilton, yang sangat berpengalaman dalam pertarungan gelar. Pembalap Inggris itu sudah menjadi juara Formula Renault, Formula 3 dan GP2 (kini Formula 2) sebelum masuk F1.

Di kelas utama, ia terlibat dalam duel perebutan gelar sebanyak 10 kali dan tujuh di antaranya berhasil dimenangkannya. Ia hanya kalah di musim debutnya pada 2007 (runner-up di belakang Fernando Alonso), 2010 (P4, juara dunia Sebastian Vettel) dan 2016 (P2 melawan Nico Rosberg).

Pada sisi lain, Verstappen, tidak pernah berkompetisi untuk kejuaraan dunia dan, tanpa sepengetahuan banyak orang, tak pernah memenangi gelar di seri junior level apa pun. Dalam satu-satunya musim di ajang pemula, ia finis ketiga Formula 3 Euroseries 2014, kalah dari Esteban Ocon.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, bertarung dengan Lewis Hamilton, Mercedes W12

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, bertarung dengan Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Sebelum Formula 3, Verstappen hanya mengikuti beberapa balapan di seri musim dingin Florida. Setelah itu, pembalap kebangsaan Belanda tersebut langsung masuk ke F1 pada 2015, memperkuat Toro Rosso (kini AlphaTauri).  

Dalam hal ini, Damon Hill percaya bahwa akan sulit bagi Max Verstappen untuk tetap tenang sekarang. “Dia sudah melihat sedikit cahaya di ujung terowongan. Sebuah cahaya kecil yang memberi tahu jika Anda bida menjadi juara dunia. Jaraknya sudah dekat, namun Anda masih bisa kehilangannya.”

Akhirnya, menurut Hill, dengan memiliki mobil yang mampu menang, RB16B, mungkin agak melegakan Verstappen dan Red Bull. Tetapi pada level yang sama ada juga ketegangan karena sudah begitu dekat dengan tujuan mereka.

“Terkadang lebih sulit untuk mempertahankan keunggulan daripada berperan sebagai ‘pemburu’. Lewis Sering mengatakan bahwa dia lebih suka menjadi ‘pemangsa’ daripada ‘mangsa’,” kata Hill.

Namun pria 61 tahun tersebut juga penasaran bagaimana Hamilton mengatasi situasinya saat ini. Pasalnya, Hill merasa kompatriotnya itu seperti sudah kehilangan senjata yang dibutuhkan untuk menyerang Verstappen.

“Dari sudut pandang itu, Max berada dalam posisi yang nyaman karena dia tahu mobilnya cukup bagus dan kemampuan mengemudinya juga baik. Tetapi ketika Anda makin dekat dengan tujuan, maka bisa makin sulit,” Hill menyimpulkan.   

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jalani Balapan Terbaik di F1, Yuki Tsunoda Belum Puas
Artikel berikutnya COTA Segera Teken Kontrak Baru dengan Formula 1

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia