Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Setelah Misinya Beres, Honda Kemungkinan Besar Kembali ke F1

Eksistensi Honda di F1 tinggal 1,5 bulan lagi. Namun, pabrikan otomotif dari Minato tersebut sepertinya tak akan mundur selamanya dari kancah balap jet darat.

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, lifts the Constructors trophy on the podium alongside trophy presenter Mohammed Y. Al Qahtani, Aramco

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Honda menjadi pemasok mesin untuk Red Bull Racing dan AlphaTauri. Mengingat ini musim terakhir, mereka pun berusaha habis-habisan mendorong tim Austria supaya bisa meruntuhkan hegemoni Mercedes.

Gelar juara akan jadi cara yang indah untuk mengucapkan perpisahan dengan F1. Untuk menuntaskan misi itu, Honda bahkan membuka segel mesin 2022 dan dipasang musim ini.

Max Verstappen kerap meredam ketangguhan sang juara bertahan, Lewis Hamilton. Bahkan, pembalap Belanda tersebut mampu bertakhta di puncak klasemen usai mengoleksi 8 kemenangan. Ia pun unggul 12 poin dari pilot Mercedes itu.

Pembalap kedua Red Bull, Sergio Perez, juga menunjukkan taringnya belakangan ini. Ia mampu finis 10 besar setelah start dari pit lane akibat ganti mesin di GP Belanda.

CEO Honda, Masashi Yamamoto, mengutarakan sedikit keberatan angkat kaki ketika mendapat hasil maksimal. Apalagi sudah ada ikatan antara tim di paddock. Hanya saja, mereka mesti menuruti perintah dari markas pusat di Jepang.

“Secara pribadi, sungguh mengecewakan karena kami mundur. Pada saat yang sama, Honda Racing sadar sebagai pabrikan otomotif, mesti berkomitmen dengan netral karbon. Proses itu harus dipercepat, maka timbul keputusan ini,” ujarnya dikutip dari Formule 1.

“Bagaimana pun, hal baiknya adalah kami selalu fokus pada performa dan bisa berkompetisi untuk titel tahun ini. Sungguh hebat bahwa kans ada tahun lalu. Itu menunjukkan bahwa kerja keras kami terbayar pada akhirnya.

“Memang benar bahwa ada ikatan khusus antara tim di sisi trek. Kami bekerja bersama dengan target sama. Di kantor pusat, mereka jauh dari trek dan memutuskan untuk pergi ke arah berbeda, tapi memahami perasaan kami. Kami menghormati keputusan mereka.”

Baca Juga:

Sebenarnya, Honda tak sepenuhnya lepas dari F1 musim depan. Mereka menyerahkan mesin kepada Red Bull hingga generasi baru power unit F1 diperkenalkan pada 2026. Mekanik pabrikan tersebut masih akan terlibat memberi panduan.

Yamamoto merasa prihatin melihat mesin mereka dipakai tapi tidak ada logo yang muncul sama sekali.

“Rasanya sedikit gila. Mesin kami tanpa logo kami. Seperti yang saya katakan, fokus sekarang menjadi juara musim ini. Tahun depan adalah tahun depan,” ia mengungkapkan.

“Dari sudut pandang Honda, akhir tahun ini menjadi akhir proyek. Musim 2022 adalah periode transisi untuk Red Bull, meski orang-orang dari Honda akan tetap membantu.

“Cara gampangnya, orang-orang dari manajemen seperti saya dan departemen marketing akan hilang. Sebagai merek, Honda tak akan terlihat sekarang.”

Ia berharap bahwa Honda kembali lagi ke Formula 1 ketika prioritas mereka sekarang bisa dijalankan.

“Saya pikir bahwa Honda akan kembali ke Formula 1. Situasi sekarang bahwa Honda sedang fokus netral karbon secepatnya. Jika itu rencana itu berjalan dengan baik, saya kira ada orang-orang dalam perusahaan yang mau kembali ke Formula 1,” tuturnya.

Lewis Hamilton, Mercedes, posisi kedua, Max Verstappen, Red Bull Racing, posisi pertama, Sergio Perez, Red Bull Racing, posisi ketiga, dan Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, di podium

Lewis Hamilton, Mercedes, posisi kedua, Max Verstappen, Red Bull Racing, posisi pertama, Sergio Perez, Red Bull Racing, posisi ketiga, dan Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, di podium

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Jawab Spekulasi

Beberapa waktu terakhir, timbul spekulasi seputar masa depan Yamamoto. Ada rumor kalau ia akan bergabung dengan Red Bull demi bertahan di F1.

Pria Jepang tersebut tak mau memberi jawaban gamblang. Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan bergabung dengan Christian Horner dan kawan-kawan.

“Tidak, hal pertama adalah kami fokus pada misi memenangi titel. Itu prioritas. Selain itu, kami tidak bicara tentang pergerakan personal, meski saya juga mempertimbangkan beberapa hal,” ia menjelaskan.

“Kami sangat dekat dan sudah berbagi banyak emosi sebagai mitra (dengan Red Bull). Secara pribadi, saya berteman akrab dengan Helmut Marko, Christian Horner dan Franz Tost (prinsipal AlphaTauri). Kami membangun kepercayaan dan respek. Itu kenapa kami lanjut bekerja bersama pada area motorsport lainnya.”

Sinyal lainnya adalah ia pernah mengutarakan ingin menyambangi beberapa lokasi grand prix bersama sang istri tahun depan.

“Ya, keinginan itu masih ada. Istri saya mau pergi ke Monako dan Prancis,” katanya sambil tertawa.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aturan Berpakaian di F1 GP Arab Saudi Dicabut
Artikel berikutnya Helmut Marko Sebut Max Verstappen Butuh Dua Kemenangan Lagi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia