Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Honda Lega Kerusakan Mesin Verstappen Tak Parah

Honda berharap kerusakan power unit RB16B usai kecelakaan di F1 GP Inggris tidak terlalu parah. Jika yang terjadi sebaliknya, maka akan merepotkan.

The car of Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, is returned to the garage on  a truck under a tarpaulin

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Gegara senggolan dengan Lewis Hamilton, Max Verstappen membentur pembatas trek Silverstone dengan keras, Minggu (18/7/2021).

Dari sensor mobil, diketahui bahwa dampaknya mencapai 51G, paling besar dalam sejarah crash yang dialami pembalap Red Bull Racing itu. Sasis RB16B jelas rusak berat, tapi kekhawatiran tim merujuk pada mesin,

Seandainya power unit rusak parah, maka Verstappen harus menggunakan stok terakhir musim ini di GP Hungaria. Mengingat musim masih panjang dan rivalitas sengit dengan Hamilton, bukan tak mungkin Red Bull mengeluarkan mesin keempat.

Konsekuensinya adalah penalti grid di bagian akhir musim, yang berpotensi merugikan dalam perburuan titel juara.

Direktur teknik Honda F1, Toyoharu Tanabe, mengatakan isi pikirannya ketika menyaksikan kecelakaan yang dialami Verstappen. Ia sedikit lega ketika mendapatkan hasil analisis awal setelah balapan. Meski begitu, mereka perlu melakukan pemeriksaan lebih mendalam di markas Honda, di Jepang.

Baca Juga:

“Ketika saya melihat gambar mobil diangkat pertama kali, saya pikir ada banyak kerusakan. Tapi kenyataannya, kerusakan lebih kecil dari yang pertama kita lihat. Bagaimanapun, kerusakan sebenarnya tidak bisa dilihat dari penampakan ketika dipasang ke mobil,” ujarnya.

“Jadi kami akan mengirimnya kembali ke departemen Riset dan Pengembangan Honda di Sakura dan melakukan pengecekan sebelum membuat keputusan.”

Sehubungan dengan konsekuensi terhadap mesin dari benturan dengan kekuatan 51G, Tanabe mengungkapkan, “Sejujurnya, saya tidak tahu karena kerusakan beragam tergantung lokasi.”

Sementara itu, Red Bull mesti mengeluarkan dana lebih besar untuk memperbaiki dan memproduksi komponen baru karena kerusakan mobil sangat parah.

Jika melihat dari kecelakaan yang dialami Valtteri Bottas saat kontak dengan George Russell, di GP Emilia Romagna lalu, dibutuhkan setidaknya 1 juta pounds (sekitar Rp19,9 miliar).

Dengan adanya pembatasan pengeluaran, ini artinya tim mesti mengurangi pos anggaran yang lain, misalnya untuk pengembangan. Satu masalah lagi yang membuat Red Bull akan pusing tujuh keliling.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Masih Incar Kursi F1 2022, Hulkenberg Tidak Lirik DTM
Artikel berikutnya 3 Tim Akan Uji Ban F1 2022 di Silverstone

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia