Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Honda Ungkap Kekesalan terhadap Dua Tim F1

Selama enam tahun terakhir berkontribusi di Formula 1, Honda merasa kesal dengan dua tim, yakni McLaren dan Ferrari.

Logo Honda di atas penutup mesin Red Bull

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Produsen mesin Jepang tersebut memasuki tahun terakhirnya di F1. Beragam kisah pahit manis diutarakan secara blak-blakan oleh Kepala Pengembangan Mesin, Yasuaki Asaki.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan Honda, ia membuka tentang krisis dengan McLaren. Kedua belah pihak menjalin kolaborasi sejak 2015 hingga 2017.

Pada tes pramusim, Honda memasang mesin lebih banyak daripada yang diizinkan. Kendati demikian, semua menunjukkan hasil mengecewakan karena kecepatan berkurang di trek lurus. Kelemahan itu tak sepenuhnya ditangani sehingga berimbas pada balapan.

Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne berada di grup belakang lomba pembuka di GP Australia. Selanjutnya, bisa diduga bahwa McLaren menjadi tim terburuk kedua di atas Sauber-Ferrari.

“Saya di ambang pensiun, tapi kemudian kami mendapat kritikan tajam dari McLaren,” ujar Asaki.

“Saya khawatir jika terus seperti ini, Honda akan keluar dari olahraga tanpa memenangi perlombaan. Kemudian, saya melihat lagi ke belakang, ke karier panjang sebagai engineer Honda dan saya berpikir, ‘Bagaimana saya bisa sampai di sana?’

Baca Juga:

Ia lantas mengenang permulaan perannya bersama pabrikan yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris, dan Sakura, Jepang, tersebut.

“Ketika saya bergabung dengan tim, kami bertarung dan menang melawan Porsche, BMW, Ferrari dan Renault. Pikiran itu memberikan kepercayaan diri kepada saya. Saya dapat mengatasi segala kemunduran,” ia mengungkapkan.

Honda kembali mendapat momentum kebangkitan ketika mengikat kontrak dengan Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri.

“Kami akhirnya berhasil menang lagi. Sungguh menggembirakan melihat AlphaTauri meraih sukses karena mereka yang mendorong untuk bergabung dalam kemitraan, sementara saat di McLaren, kami melihat semua hitam,” tuturnya.

Honda sebagai pemasok power unit ikut terseret dalam kasus kecurangan sistem bahan bakar Ferrari pada 2019. Hingga sekarang, Asaki tetap mencurigai siasat tim Kuda Jingkrak.

“Saya tidak mengatakan siapa, tapi apakah ada sebuah tim yang mencurangi aliran bahan bakar?” ia menjawab sinis.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Steiner Akui Haas F1 Sempat Jajaki Mesin Renault
Artikel berikutnya Ricciardo Berharap Mudah Menyalip di Atas MCL35M

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia