Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Race report

Horner: Lomba di Baku Bikin Saya Menua 20 Tahun

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengekspresikan ketegangan yang dialami dalam F1 GP Azerbaijan. Sambil bercanda, ia menyebut lomba di Baku bikin lebih tua 20 tahun.

Daniel Ricciardo, McLaren, with Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Sirkuit jalan raya di ibu kota Azerbaijan kurang bersahabat dengan para pembalap Die Rotten Bullen. Hanya Daniel Ricciado yang beruntung menaklukkan kemenangan pada 2017, tak pernah wakil mereka yang mencatatkan pole position atau lap tercepat.

Selebihnya, trek itu dikuasai pilot Mercedes, yakni Nico Rosberg (2016), Lewis Hamilton (2018) dan Valtteri Bottas (2019). Tak heran kalau terbersit sedikit rasa pesimistis sebelum kualifikasi GP Azerbaijan 2021.

Pada akhirnya, Max Verstappen start dari urutan ketiga dan Sergio Perez di grid ketujuh. Sedangkan Hamilton berada di posisi kedua dan Bottas ke-10.

Dalam lomba yang diwarnai drama pecah ban RB16B Verstappen dan Lance Stroll (Aston Martin), serta salah tekan tombol Hamilton, El Checo sukses merebut posisi pertama lewat restart. Podium perdana yang dipersembahkan pembalap Meksiko kepada Red Bull dengan keberuntungan.

“Mercedes selalu tangguh di Baku selama bertahun-tahun. Berada di depan mereka dalam balapan dengan dua mobil, lebih daripada yang kami perhitungkan sebelum akhir pekan. Di sisi lain, sangat frustrasi gagal mencapai hasil satu dan dua,” tutur Horner.

“Setelah kami kehilangan Max, emosi seperti roller coaster. Sergio kehilangan tekanan hidrolik dan tidak jelas apakah dia berhasil ke finis. Kemudian, mereka mengabaikan balapan dan kami berharap hasilnya dibekukan.”

Verstappen menabrak dinding usai mengalami pecah ban. Horner lega kondisi mobil dan pembalap Belanda tidak parah. Mereka pun masih berada di posisi atas klasemen pembalap,

Baca Juga:

“Pada saat restart, kami bisa saja kalah dalam balapan dan memberikan poin kembali kepada Lewis tapi segalanya menjadi berbeda. Tekanan hidrolik Checo cukup dan Lewis membuat kesalahan di Tikungan 1,” ujarnya.

“Jadi kami memenangi balapan dan Max tetap memimpin di klasemen. Dalam kategori konstruktor, kami memperpanjang keunggulan. Checo sekarang pada posisi ketiga pada klasemen pembalap.”

“Sepertinya kerusakan bisa lebih parah daripada yang terjadi akhirnya. Anda harus mengambil keuntungan ketika mereka muncul. Dalam hal itu, saya merasa lebih tua 20 tahun ketika kami mengendalikan balapan!

“Kami memimpin dengan nyaman. Kemudian, tiba-tiba kehilangan Max, yang memimpin 11 poin dengan lap tercepat. Itu sangat frustrasi, tapi setidaknya Hamilton juga tidak bisa memanfaatkan itu. Bayangkan dia punya 18 poin…”

Selepas kecelakaan, Verstappen diminta ke ruang medis untuk menjalani pemeriksaan meski tidak merasa sakit. Setelah itu, pemuda 23 tahun tersebut naik ke podium untuk merayakan sukses Perez.

“Max tidak mengerti kenapa dia dipanggil ke pusat medis setelah insiden. Tapi dengan benturan yang dialami, perlu pemeriksaan,” Horner menjelaskan.

“Dia sangat sportif datang untuk berfoto dan merayakan podium dengan tim dan rekan setim. Tentu saja, dia kecewa. Tapi kami gembira tidak terjadi apa-apa dengannya dan dia menunjukkan spirit tim hebat dalam situasi itu.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal F1 GP Prancis 2021 Hari Ini
Artikel berikutnya Tekad Gasly Pertahankan Performa di Paul Ricard

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia