Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Horner: F1 butuh pemasok mesin independen

Bos tim Red Bull, Christian Horner mendesak manajemen F1 untuk segera memfinalisasi regulasi mesin musim 2021, agar bisa memastikan masih terdapat ruang bagi pabrikan mesin independen untuk berkompetisi dengan manufaktur besar.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: LAT Images

Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal
Chase Carey, Chairman, Formula One
Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal and Dietrich Mateschitz, CEO and Founder of Red Bul
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Daniel Ricciardo, Red Bul
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Daniel Ricciardo, Red Bul
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, Esteban Ocon, Sah

Dalam pertemuan terbaru antara Ross Brawn selaku direktur teknis F1, pihak FIA dan perwakilan dari pemasuk mesin, telah menyepakati jika regulasi mesin baru harus lebih simpel dan murah juga memiliki suara yang lebih keras, tetapi tetap mempertahankan penggunaan komponen hibrida.

Horner mengatakan jika regulasi baru ini juga harus mengakomodir pemasok mesin baru untuk berpartisipasi di Formula 1.

“Saya pikir yang paling penting untuk F1 setelah musim 2020 adalah mesin independen yang kompetitif," katanya kepada Motorsport.com. "Saya pikir regulasi untuk hal ini perlu segera diatur.

"Mesin di F1 menjadi fokus utama dari pemegang hak komersial, karena mendikte begitu banyak hal, berkaitan dengan biaya, kinerja dan perbedaan antar pemasok – jadi sangat tidak enak melihat, misalnya Fernando Alonso dan McLaren dalam situasi seperti ini.

"Juga dari sudut pandang pertunjukan juga penggemar, suara mesin harus lebih keras, dan terdengar seperti mesin F1.

"Jadi ada kriteria kunci yang perlu di cari solusinya dn menjadi fokus utama dari pihak Liberty saat ini."

Horner juga mengakui bahwa pemilik tim Red Bull, Dietrich Mateschitz mewaspadai kemungkinan pemangkasan pendapatan setelah Concorde Agreement berakhir pada tahun 2020. Seperti Ferrari dan juga tim besar lainnya, RBR saat ini memiliki pembayaran yang tetap terjamin, terlepas dari hasil yang diraih.

"Dia [Mateschitz] menunggu dengan sabar untuk melihat bagaimana pendekatannya. Tak terbayangkan jika biaya Red Bull meningkat. Mereka mungkin berinvestasi lebih banyak dalam olahraga ini daripada pabrikan lain, dengan dua tim dan trek F1. Kami akan tetap memantau sambil melihat rencana Liberty tentang masa depan F1.

"Kami melakukan dialog terbuka dengan Chase, dia mendengarkan kami. Seiring dengan waktu berjalan, tentu saja ia mempelajarinya. Chase memiliki Ross, yang sangat berpengalaman dan juga memahami bisnis ini secara luar dalam.

"Saya rasa ada diskusi yang sangat sehat antara Red Bull dan Liberty terkait dengan pendekatan media digital, pendekatan melalui acara, dan sebagainya."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ocon antusias hadapi tantangan baru GP Monako
Artikel berikutnya Analisis Teknis: Bentuk hidung baru Mercedes yang radikal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia