Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Horner Khawatir Max Verstappen Dilewati pada Lap Terakhir

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku sempat khawatir Lewis Hamilton melewati Max Verstappen pada lap terakhir F1 GP Amerika Serikat karena jarak keduanya sangat dekat.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, 1st position, takes the chequered flag

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Verstappen meraih kemenangan untuk pertama kalinya di Austin setelah Red Bull menerapkan strategi agresif demi mengalahkan Mercedes.

Pembalap asal Belanda itu hanya menggunakan ban medium selama 13 lap sebelum menggantinya dengan ban hard. Lalu, 19 lap kemudian Red Bull kembali memanggilnya untuk melakukan pit stop kedua.

Keputusan berani itu membuat Verstappen berada di depan Lewis Hamilton setelah kalah kuat saat start.

Namun, pada lap-lap terakhir juara bertahan F1 semakin mendekat dan siap melakukan serangan kepada Verstappen. Ternyata, pembalap 24 tahun itu berhasil mempertahankan ritmenya untuk memastikan kemenangan kedelapan musim ini.

Kendati begitu, apa yang terjadi pada lap-lap terakhir membuat semua orang di dalam tim Red Bull berdebar-debar, termasuk Christian Horner.

“Kami tahu Lewis merupakan seorang pembalap yang sangat bagus terutama pada bagian terakhir balapan ketika dia mendapatkan keuntungan usai mengganti ban kedua,” kata Horner kepada Sky Sports F1.

“Kehilangan balapan seperti itu, pada dua atau tiga lap terakhir, kami pernah beberapa kali mengalaminya, salah satunya di Montreal, yang mana itu sangat sulit diterima.

“Jadi, kekalahan di sini akan sangat menyakitkan. Max mampu memepertahankannya, dia melakukan pekerjaan dengan baik. Dia berkendara dengan luar biasa, dia sangat cerdas dan memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi situasi itu.”

Baca Juga:

Christian Horner mengatakan Max Verstappen juga berhasil mengelola ban dengan baik dan memanfaatkan strategi mendesak Mercedes.

Pasalnya, menempatkan ban hard baru membutuhkan waktu untuk mencapai suhu optimal. Itu membuat Verstappen memiliki waktu yang cukup untuk bisa membangun jarak agar tidak mendapat serangan di lap-lap akhir.

“Mercedes bisa melakukan yang lebih baik daripada kami. Kami yakin mereka memikirkan untuk melakukan undercut pada pit stop kedua,” ujar Horner.

“Tingkat keausan ban mereka sangat bagus, jadi kami memutuskan untuk membawa Max masuk pit lebih awal lagi.

“Di penghujung balapan, kompon ban Max hampir habis, dengan Hamilton berjarak kurang dari tiga detik. Dengan undercut, kami tidak ingin kehilangan posisi. Tapi, itu berarti sepuluh lap terakhir sangat krusial bagi kami.”

Max Verstappen juga mendapatkan keuntungan ketika DRS miliknya aktif saat ingin mendahului Mick Schumacher. Ini membuatnya bisa sedikit memperlebar jarak dengan Lewis Hamilton saat memasuki lap terakhir.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toto Wolff Akui Ketangguhan Red Bull di GP Amerika Serikat
Artikel berikutnya Charles Leclerc Klaim F1 GP Amerika Serikat Terbaik Musim Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia