Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Horner: Sangat Bodoh Hentikan Pengembangan Mobil Musim Ini

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menegaskan tidak akan menghentikan pengembangan RB16B ketika beberapa rival memilih mengarahkan fokus pada F1 2022.

Voiture accidentée de Max Verstappen

Die Rotten Bullen berada di tempat teratas klasemen konstruktor dan pembalap musim ini, meninggalkan Mercedes. Kendati demikian, hal ini tidak membuat tim Austria berpuas diri dan mengabaikan pemutakhiran mobil.

Apalagi pembalap mereka, Verstappen, baru menghadapi insiden dengan musuh bebuyutannya, Lewis Hamilton, di GP Inggris, 18 Juli silam. Kerusakan sangat parah membutuhkan dana besar, diperkirakan 750 ribu euro (sekitar Rp12,8 miliar) untuk perbaikan. Padahal, mereka mesti berhemat agar pengeluaran tidak lebih dari 145 juta dollar (sekitar Rp2,1 triliun).

Di saat yang sama, desain mobil 2022 diubah sesuai ketentuan teknik baru. Jadi semua tim harus mulai memikirkan modifikasi dan inovasi yang membuat kendaraan kompetitif tanpa menyalahi regulasi.

Red Bull tidak keberatan membagi konsentrasinya untuk dua musim. Mereka tak mau kehilangan kans untuk juara yang terbuka di depan mata.

“Sangat bodoh kalau menyerah dalam kejuaraan dan menghentikan pengembangan mobil,” Horner menegaskan, dikutip dari Evening Standard.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12, dan seluruh penghuni grid

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12, dan seluruh penghuni grid

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

“Ini langkah yang seimbang. Mungkin ini membuat kami bersemangat bekerja lebih lama dan keras, tapi ini Formula 1 dan ini kompetisi.

“Kami dapat memenangi balapan hampir setiap tahun sejak kami merebut juara dunia terakhir, tapi kami tidak bisa bertahan dalam tantangan di era hibrida.”

Pria Inggris itu mengingatkan betapa sakitnya kejatuhan setelah mereka berada di puncak kejayaan.

“Ketika Anda mencapai serangkaian sukses, semua mulai jatuh ke tempatnya. Apa pun yang Anda lakukan, mobil berjalan dengan tepat dan pembalap melakukan pekerjaan sendiri untuk mendapat hasil bagus,” ia mengungkapkan.

“Saat itu berhenti, sungguh menyakitkan. Musim 2014, sangat menyedihkan bagi kami. Butuh tujuh tahun bagi kami untuk kembali ke posisi kompetitif.”

Akibat Verstappen terpaksa mengakhiri perjuangan di lap pertama GP Inggris, kini jaraknya dengan Hamilton tinggal delapan poin. Sedangkan, Red Bull unggul empat poin Mercedes karena Sergio Perez pun pulang dengan tangan hampa.

Horner kembali memicu perang psikologis dengan menyebut Mercedes dan prinsipalnya, Toto Wolff, tak sanggup menghadapi situasi seperti itu.

“Toto belum pernah dalam kondisi tersebut sekian lama, dia hanya terbiasa dengan kemenangan,” katanya.

“Dia datang ke sebuah tim pemenang dan mereka terus menang seperti yang Anda lihat setelahnya. Apa yang mereka capai luar biasa. Jadi ini merupakan pengalaman baru yang belum pernah mereka atau Toto alami sebelumnya.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Montoya Sebut Verstappen Harus Lebih Cerdas
Artikel berikutnya Bottas Akan Ubah Sikap jika Gagal Bertahan di Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia