Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Horner Sebut Aston Martin Sedikit Naif soal Perubahan Aturan Teknis F1

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menyebut Aston Martin naif karena memprotes perubahan regulasi aerodinamika di Formula 1.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Steven Tee / Motorsport Images

Belakangan tim-tim yang punya mobil rake rendah mengeluhkan aturan baru yang membuat mereka menderita dari sisi aerodinamika. Pengaruhnya tidak terlalu parah bagi mereka yang punya rake tinggi.

Federasi Otomotif Internasional (FIA) menginstruksikan tim untuk memotong lantai mobil yang berimbas pada berkurangnya downforce dan kecepatan.

Aston Martin yang punya rake rendah terpukul dari sisi penampilan. Prinsipal tim yang musim lalu bernama Racing Point tersebut, Otmar Szafnauer, berencana meminta kepada F1 agar memodifikasi aturan. Ia ingin ada keadilan antara skuad yang meluncurkan konsep mobil rake tinggi dan rendah.

Ide Szafnauer tersebut membuat Horner mengerenyitkan dahi. Pasalnya, protes dilontarkan ketika balapan baru berlangsung sekali. Sulit melihat efeknya dalam jangka waktu singkat.

Baca Juga:

“Kami punya contoh bahwa Mercedes memenangi balapan dengan apa yang kami golongkan mobil dengan rake rendah,” ucap Horner kepada Sky Sports.

“Mereka jelas setara, kalau tidak, mungkin lebih baik, degradasi ban daripada yang kami miliki di Bahrain. Mereka tampak impresif di sini dan kami hanya melaju di satu sirkuit sejauh ini.

“Tapi dengan mengabaikan itu semua, ada proses untuk regulasi diperkenalkan dan mereka dipilih dengan suara bulat lewat regulasi berbeda. Aston Martin atau Racing Point harus memberi suara sebelum disahkan Komisi Formula 1 dan Dewan Dunia. Mereka semua dipilih dengan suara bulat.”

Pria Inggris tersebut mengingat bahwa mereka sempat jadi korban perubahan aturan sayap depan. Namun, tak bisa berbuat banyak kecuali menerima.

“Ketika ada perubahan sayap depan beberapa tahun lalu, itu melukai kami. Kami memilih menentangnya, tapi pada akhirnya hanya bisa menerima itu,” Horner menambahkan.

“Jadi sepertinya sedikit naif kalau berpikir bahwa tiba-tiba aturan berubah setelah contoh dari satu balapan setelah prosesnya diikuti. Saya berjuang untuk memahaminya.”

Modifikasi aturan untuk memangkas aerodinamika sebenarnya memukul Mercedes, sedangkan Red Bull diuntungkan dalam persaingan di papan atas. Horner menyebut ketatnya rivalitas ketika tim juara melambat adalah bagian dari permainan.

“Apakah itu blown diffuser, diffuser ganda, flexing wing, non-flexing wing, F-ducts, regulasi sayap depan seperti yang saya sebutkan dua tahun lalu, itu adalah bagian dari Formula 1,” Horner menandaskan.

“Regulasi berevolusi dan berubah dan Anda harus bergerak dengan beberapa pukulan itu. Itu lah F1. Kami akan mendapatkan perubahan aturan besar-besaran tahun depan tapi tim-tim sudah mengetahui. Itu jadi bagian dari olahraga ini selama bertahun-tahun.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Puas dengan W12, Bottas-Hamilton Tetap Waspadai Red Bull
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Emilia Romagna 2021 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia