Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Horner Tak Kaget Binotto Hengkang dari Ferrari

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, memantau kepergian Mattia Binotto dari Ferrari. Ia membantah bakal pindah ke kapal besar lainnya.

Christian Horner OBE, speaks to Craig Slater, Sky TV

Christian Horner OBE, speaks to Craig Slater, Sky TV

Nils Jorgensen / Motorsport Images

Setelah berminggu-minggu timbul spekulasi, akhirnya Binotto meletakkan jabatan prinsipal Ferrari dan akan meninggalkan pabrikan pada 31 Desember.

Hingga kini, penggantinya masih menjadi misteri. Yang jelas hengkangnya Binotto tak mengagetkan bagi Horner.

"Jelas itu keputusan Ferrari, tapi itu tidak terlalu mengejutkan saya,” ujarnya kepada Sky Sports F1.

"Saya pikir dia akan menjadi prinsipal Ferrari keenam yang duduk di seberang saya sejak saya tiba di sini."

"Tentu saja, saya harus mengatakan itu tidak mudah baginya. Mereka punya mobil yang hebat tahun ini, mereka jelas sangat kompetitif.

Horner menepis dugaan bahwa dia bisa pindah ke Ferrari. Pria Inggris itu menegaskan, "Komitmen saya pada tim Red Bull sangat besar. Saya sudah berada di sini sejak awal dan saya memiliki ikatan yang sangat erat dengan tim.”

Meski terjadi perubahan di pucuk pimpinan Ferrari, Horner mengharapkan pertarungan gelar tiga tim yang ketat pada 2023.

Baca Juga:

"Kedua pembalap Mercedes menjalani musim yang hebat. George Russell mengalahkan Lewis Hamilton di tahun pertamanya, tetapi Lewis masih akan berada dalam pertarungan,” ia memuji.

"Kita bisa berasumsi mereka akan kembali berperang tahun depan. Ferrari juga berusaha memperbaiki diri, jadi kami memiliki musim yang berat di hadapan.”

Horner Tak Peduli Politik

Horner melihat lagi kepada perjalanan mereka di F1 2022. Mereka mengalami banyak benturan di luar trek meski pada akhirnya, sukses mempertahankan mahkota pembalap dan merenggut juara konstruktor dari Mercedes.

Ketika ditanya Motorsport.com, apakah 2022 adalah tahun politis terberat yang pernah dialaminya di F1, Horner mengungkapkan, “Di luar lintasan, kami jelas punya target di punggung kami tahun ini.

“Kami adalah tim balap. Kami bukan organisasi politis. Kami hanya fokus pada balapan dan kami pembalap keras, kami mendorong batas, yang mana dilakukan tim balap kalau mau sukses.

“Itu selali menjadi pendekatan kami. Itu bekerja dengan baik untuk kami. Ini cara kami menikmati kompetisi. Kadang-kadang, itu terasa sangat berat tahun ini. Sayangnya, itulah Formula 1.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Laurent Mekies Bakal Wakili Ferrari untuk Urusan Eksternal
Artikel berikutnya Verstappen Incar Kompetisi Ini ketika Pensiun dari F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia