Bos Red Bull Tuntut Mesin F1 2025 Lebih Menarik bagi Fans
Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengatakan mesin baru Formula 1 yang diproyeksikan pada 2025 harus bersuara keras dan menarik bagi penggemar.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setelah diskusi dengan pabrikan besar di Grand Prix Austria, akhir pekan lalu, konsep mesin hibrida untuk masa depan akan memiliki lebih banyak komponen bertenaga listrik dan menggunakan bahan bakar yang sepenuhnya berkelanjutan.
Red Bull yang mengambil alih proyek mesin Honda tahun depan dan akan membangun power unit sendiri untuk era regulasi baru adalah bagian dari diskusi di Austria.
Horner berpikir bahwa F1 bisa jauh lebih baik dengan aturan mesin ini ketimbang saat menggunakan mesin turbo hibrida, yang telah terbukti lebih mahal, rumit dan dikritik karena tidak bising
Menurutnya, faktor kebisingan harus menjadi pertimbangan utama, karena penggemar perlu mendapatkan kembali emosi yang mereka rasakan seperti saat F1 menggunakan mesin V10 dan V8.
“Jelas, mesin yang kami gunakan saat ini sangat mahal,” kata Horner.
“Belum terpikirkan kapan mesin ini dibuat. Saya pikir ada peluang fantastis untuk menggantikan mesin yang telah terpasang selama 10 tahun, dan melakukan sesuatu yang sedikit berbeda.
“Saya pikir itu harus ada unsur emosional, suara dan tentunya memenuhi unsur keberlanjutan. Tapi, saya kira itu harus tetap menghibur. Jika tidak, maka kami seharusnya berada di Formula E.
“Semoga diskusi yang kami lakukan dapat menghasilkan sesuatu yang menarik untuk 2025, atau yang lebih masuk akal adalah melakukan pekerjaan dengan benar untuk 2026.”
Salah satu cara untuk meningkatkan kebisingan dari power unit masa depan adalah dengan melepas sistem MGU-H, atau meningkatkan putaran maksimum dan aliran bahan bakar sehingga mesin didorong lebih keras.
Dengan semua pabrikan F1 saat ini, ditambah pihak luar Audi dan Porsche, terlibat dalam diskusi tentang menyusun aturan masa depan. Horner menganggap itu penting bahwa semakin banyak masukan, akan baik untuk menciptakan ide desain terbaik.
“Saya pikir itu adalah dialog yang konstruktif. Penting bagi kami untuk menemukan solusi yang tepat, baik dari segi biaya maupun produk, untuk masa depan F1,” ujarnya.
“Jadi, saya pikir semua pemangku kepentingan yang tepat terlibat dalam diskusi itu, dan penting untuk bekerja secara kolektif untuk kepentingan olahraga.”
CEO Formula 1, Stefano Domenicali, merasa pertemuan di GP Austria itu jadi langkah bagus untuk apa yang dibutuhkan pada 2025 dan seterusnya.
Tapi, Domenicali mengonfirmasi bahwa konsep turbo hibrida tidak akan diubah dalam pembangunan mesin baru.
“Tentu saja, turbo hibrida tetap akan terpasang. Fokus pada masa depan akan lebih pada hibridisasi mesin kami. Dasar-dasar dari semua mesin ini akan tetap ada,” ucapnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments