Hulkenberg Pilihan Logis Aston Martin
Aston Martin sedang melakukan negosiasi dengan Nico Hulkenberg untuk menjadi pembalap ketiga mendampingi Sebastian Vettel dan Lance Stroll.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Keputusan CEO dan Prinsipal Tim Aston Martin F1, Otmar Szafnauer, untuk mendekati Nico Hulkenberg itu bukan tanpa alasan kuat. Adalah perannya saat menjadi pembalap pengganti Tim Racing Point, nama Aston Martin musim lalu, di F1 2020 lalu.
Hulkenberg menggantikan Sergio Perez di GP 70th Anniversary dan Lance Stroll di GP Eiffel karena kedua pembalap itu terkena Covid-19. Hasilnya luar biasa.
Saat menggantikan Perez, Hulkenberg mampu start dari grid ketiga di Sirkuit Silverstone untuk kemudian finis di P7. Di Nurburgring, Hulkenberg start dari posisi paling buncit namun finis di peringkat kedelapan. Dua balapan dan semua berakhir dengan poin.
Nico Hulkenberg saat menggeber Racing Point RP20 di GP 70th Anniversary 2020 di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
“Nico pilihan logis bagi kami karena sudah bertahun-tahun bersama. Semua orang di tim ini juga tahu bisa mengandalkan Hulkenberg,” tutur Szafnauer.
Terkait performanya di Nurburgring tahun lalu, Hulkenberg mengatakan tidak ada yang aneh. Namun memang ada beberapa situasi yang mendukungnya untuk merebut hasil bagus.
“Anda harus mengambil setiap peluang yang ada. Saya suka situasi seperti itu. Di Nurburgring, saya hanya melibas tiga lap di kualifikasi 1. Lalu, langsung start,” ujar Hulkenberg.
“Saat lomba, saya melihat ada kesempatan naik ke posisi lebih bagus. Saya tahu mobil Racing Point bisa diandalkan. Jadi, mengapa tidak saya maksimalkan peluang tersebut?”
Sayangnya, pada akhr musim F1 2020, Hulkenberg kembali gagal mendapatkan tim. “Mungkin, lain kali kesempatan akan datang pada waktu yang tidak diduga. Karena itu saya tetap berusaha untuk senantiasa fit,” kata pembalap 33 tahun itu.
Di sisi lain, meskipun Racing Point sudah berganti nama menjadi Aston Martin, hubungan Hulkenberg dengan tim tersebut tetaplah baik.
“Saya masih berkomunikasi dengan beberapa teknisi karena sudah mengenal mereka sangat lama. Mereka selalu merespons dan memberikan hasil baik setiap saya beri masukan. Mereka juga selalu menjawab apa yang saya ingin ketahui,” ucap Hulkenberg.
Kini, Hulkenberg tidak hanya berhubungan dengan teknisi. “Kami sudah bicara dengan Nino dan semakin dekat mendapatkannya. Akan sangat bagus bila kami berhasil menjadikannya pembalap ketiga,” kata Szafnauer.
Noco Hulkenberg memang pembalap sarat pengalaman. Ia sudah berlomba 179 kali di F1 sejak debut pada 2010 lalu absen dan kembali pada 2012. Ia pernah membela Williams, Force India (cikal bakal Racing Point), Sauber, Renault, dan Racing Point.
Pembalap Jerman itu memang belum pernah naik podium. Namun mampu sekali pole position dan dua kali fastest lap. Peringkat klasemen akhir terbaiknya adalah ketujuh pada 2018 ketika membela Renault.
Pada Juni 2015, Hulkenberg berhasil memenangi Le Mans 24 Jam di atas Porsche 919 Hybrid ketiga yang didukung pabrikan, bersama Nick Tandy dan Earl Bamber.
Saat itu, Hulkenberg menjadi pembalap F1 aktif pertama yang mampu memenangi Le Mans setelah Johnny Herbert dan Bertrand Gachot yang sama-sama turun pada 1991.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments