Nico Hulkenberg Prediksi Transisi Valtteri Bottas Akan Sulit
Mantan pembalap F1, Nico Hulkenberg, menilai periode transisi Valtteri Bottas dari Mercedes ke Alfa Romeo akan berjalan sulit.
Rumor keretakan relasi pilot Finlandia tersebut dengan Mercedes bergulir sejak musim lalu. Spekulasi pun berkembang terkait kelanjutan karier Bottas.
Ada yang memperkirakan rekan Lewis Hamilton tersebut tetap bertarung di kancah balap jet darat. Namun, tak sedikit yang memprediksi kalau Bottas banting setir ke Kejuaraan Dunia Reli (WRC) setelah sempat berpartisipasi dalam Reli Arctic, Januari 2021, di mana bisa merasakan podium sekali dan finis keenam.
Ternyata, pembalap 32 tahun itu memilih untuk menambah durasi berkompetisi di F1, walaupun mesti turun ke tim gurem, seperti Alfa Romeo. Ia pun sudah teken kontrak multi-tahun.
Hulkenberg melihat tantangan yang dihadapi Bottas lebih berat lagi kali ini. Pasalnya, Alfa Romeo menggunakan mesin Ferrari yang sama sekali belum pernah dijamah sepanjang karier,
Sejak debut di F1 pada 2012, Bottas mengemudikan mobil Williams yang ditanam power unit Renault. Kerja sama kedua pihak berakhir dua tahun kemudian.
Tim yang didirikan Sir Frank Williams itu lantas menjadi pelanggan Mercedes. Bottas melompat ke tim pabrikan mulai 2017 hingga akhir musim nanti. Berada dalam kokpit The Silver Arrows, membuat talentanya makin moncer.
Ia duduk di peringkat ketiga pada musim debut, setelah itu jadi runner-up F1 2019 dan 2020. Prestasi itu tentu bertolak belakang dengan torehan Alfa Romeo. Tim Swiss berada nomor dua dari belakang pada klasemen konstruktor musim ini.
Perubahan tersebut mendapat perhatian Hulkenberg, yang kini jadi komentator Servus TV. Kemunduran bakal berpengaruh pada mental.
“Pastinya akan ada perbedaan besar. Dia tidak akan berada di mobil terbaik lagi, jadi dia akan membiasakan diri di level tengah lagi. Ada perbedaan aturan di sana,” tuturnya.
Hulkenberg, yang juga menantikan peluang kembali ke F1, mengakui salah prediksi. Awalnya, ia menduga Bottas bakal hiatus setahun setelah mengalami masa sulit di Mercedes.
“Sepertinya Valtteri masih lapar kesuksesan dan dia ingin berkompetisi. Saya paham kalau dia ingin mengambil libur satu tahun setelah lima musim di Mercedes, lawan Hamilton,” katanya.
“Dia pantas mendapat respek karena tidak mudah berduel lawan salah satu pembalap terhebat di dunia. Dia juga mesti mengatasi banyak hal lain selama bertahun-tahun.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.