Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ini Analisis Hakkinen tentang Duel Hamilton vs Verstappen

Kecelakaan yang melibatkan Lewis Hamilton dan Max Verstappen pada lomba GP Italia lalu turut mengundang mantan bintang F1, Mika Hakkinen, untuk berkomentar.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, and Lewis Hamilton, Mercedes W12, collide

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, and Lewis Hamilton, Mercedes W12, collide

Jerry Andre / Motorsport Images

Kecelakaan yang terjadi antara Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1) di Sirkuit Monza, Minggu (12/9/2021) lalu, memang sangat disayangkan.

Di satu sisi, publik sejatinya berharap keduanya menyuguhkan persaingan sengit pada balapan seri ke-14 F1 2021 tersebut. Namun di sisi lain, insiden tersebut menjadi bagian yang membuat persaingan perburuan gelar musim ini menjadi menarik.

Juara dunia F1 1998 dan 1999 Mika Hakkinen pun angkat bicara. Mantan pembalap asal Finlandia tersebut menilai insiden antara Hamilton dan Verstappen di chicane Sirkuit Monza tersebut sejatinya bisa dihindari.

“Namun, saat dua pembalap bersaing untuk trofi yang sama bersaing di lintasan yang sama, insiden memang sangat rentan terjadi,” tutur pemenang 20 Grand Prix, 51 podium, dan 26 pole position dalam 161 start F1 antara 1991 sampai 2001 tersebut.

Insiden Monza itu berujung penalti tiga grid bagi Verstappen untuk balapan berikutnya di Sochi, Rusia, 26 September mendatang plus penati dua poin pada Super License miliknya. Baik Verstappen maupun Hamilton tidak mengalami cedera serius dalam insiden tersebut.

Mika Hakkinen

Mika Hakkinen

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Penalti terbesar bagi Verstappen adalah dirinya tidak mampu memenangi balapan. Untuk mengalahkan Hamilton, ia harus bisa mengunggulinya,” tutur Hakkinen.

Pria 52 tahun itu pun mencontohkan dua rival lamanya di F1, Ayrton Senna dan Michael Schumacher. Keduanya juga membuat banyak kecelakaan kontroversial. Tetapi bagi Hakkinen, ia memilih menghindari insiden dan tetap fokus untuk menang.

“Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Mobil rival Anda mungkin rusak namun tidak mustahil Anda yang mengalaminya. Tidak ada yang pasti jika Anda mengalami kecelakaan,” kata Hakkinen.

“Akan jauh lebih baik untuk tetap fokus mengendalikan mobil full speed, menjalankan strategi, dan menerima kenyataan jika Anda tidak mampu memenangi setiap balapan.

“Kadang, finis kedua atau ketiga juga menjadi hasil yang penting. Khususnya bila Anda ingin menjadi juara dunia.”

Hakkinen mengakui menikmati duel Hamilton dan Verstappen di trek. Tetapi, di sisi lain ia juga khawatir tentang keselamatan kedua pembalap yang sudah terlibat dalam dua kecelakaan berbahaya.

Baca Juga:

Di Silverstone (GP Inggris), Verstappen menghantam pengaman dari tumpukan ban (tyre barrier) dalam kekuatan 51G. Sedangkan di Monza, helm Hamilton tertimpa ban belakang-kanan mobil Verstappen meskipun tidak fatal berkat Halo.

“Di Silverstone, Verstappen beruntung tidak mengalami cedera serius setelah bersenggolan dengan Hamilton dalam kecepatan sangat tinggi (hampir 300 km/jam). Minggu lalu, Hamilton diselamatkan Halo,” tutur Hakkinen.

“Dua kecelakaan yang berpotensi menimbulkan cedera serius terjadi dalam empat balapan (GP Belgia tidak dihitung karena hanya berlangsung satu lap) dan ini sangat mengkhawatirkan karena kita semua tidak boleh menggadaikan keselamatan.”

Mika Hakkinen menilai F1 musim 2021 ini sungguh fantastis dan menarik untuk disaksikan. Hakkinen mengaku ingin melihat Max Verstappen dan Lewis Hamilton memberikan 100 persen kemampuan di setiap lap lomba.

“Saya juga ingin melihat keduanya finis dan sering naik podium bersama. Biarlah hasil balapan yang menentukan gelar juara dunia dan bukan karena banyaknya kecelakaan yang terjadi,” tutur mantan pembalap tim Lotus dan McLaren tersebut.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Posisi Antonio Giovinazzi di Alfa Romeo Kian Terjepit
Artikel berikutnya CEO McLaren Siap Penuhi Janji kepada Daniel Ricciardo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia