Ini yang Membuat Tiga Balapan Terakhir F1 2020 Menarik
Seri Kejuaraan Dunia Formula 1 (F1) 2020 tinggal menyisakan tiga balapan. Juara dunia pembalap dan konstruktor sudah direbut. Lalu, apa saja yang masih bisa diperebutkan dalam dua lomba di Bahrain dan satu di Abu Dhabi?
Foto oleh: Mercedes GP Petronas Formula One Team
Tim Mercedes AMG Petronas sudah memastikan gelar konstruktor di GP Emilia Romagna pada 1 November lalu atau empat lomba sebelum F1 2020 tuntas. Itulah gelar ketujuh Mercedes – sama dengan Lotus – sekaligus rekor untuk jumlah musim beruntun (sejak 2014).
Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, memastikan trofi juara dunia pembalap 2020 di GP Turki, sepekan kemudian. Gelar ketujuh Hamilton itu – 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020 – membuatnya menyamai jumlah gelar Michael Schumacher.
Dengan tiga lomba tersisa, berarti masih ada maksimal 78 poin yang bisa direbut pembalap – di satu lomba maksimal 25 poin untuk pemenang plus 1 angka untuk pencetak lap tercepat – dan 132 poin di klasemen konstruktor.
Inilah beberapa persaingan yang bakal membuat tiga lomba terakhir F1 – dimulai di GP Bahrain, akhir pekan ini (27-29/11/2020) – tetap menarik.
Runner-Up Pembalap 2020
Valtteri Bottas (Mercedes) sudah bersiap merayakan runner-up untuk kali kedua secara beruntun. Namun, kegagalannya merebut poin di GP Turki (finis posisi 14/P14) membuat gapnya dengan Max Verstappen (Red Bull Racing-Honda) kini tinggal 27 poin.
Podium F1 2020 Sudah Hampir Pasti
Meskipun Bottas dan Verstappen masih akan bersaing sengit, mereka hampir pasti akan mendampingi Hamilton di podium GP F1 2020 nanti. Sergio “Checo” Perez (BWT Racing Point) kini di P4, 70 poin di belakang Verstappen. Checo baru bisa naik podium jika mampu memenangi semua tiga balapan terakhir sementara Verstappen tidak mendapatkan poin di ketiga lomba tersebut.
Siapa Pembalap Terbaik?
Kendati belum memenangi lomba, Sergio Perez berpeluang menjadi pembalap terbaik di grid F1 musim ini. Hanya dua kali absen karena terserang Covid-19, Perez selalu mampu merebut poin saat turun di 12 lainnya. Musim ini, selain Perez, hanya Hamilton yang selalu mengemas poin saat lomba.
Saat ini, Perez sudah mengantongi 100 poin. Ia akan bersaing dengan Charles Leclerc (Ferrari) yang sudah mengemas 97 poin dan Daniel Ricciardo (Renault) dengan 96 poin, untuk mempertahankan posisi keempat di klasemen akhir nanti.
Ironisnya, Perez belum mendapatkan tim untuk F1 musim depan setelah memutuskan mundur pada akhir 2020 meskipun kontraknya di Racing Point berlaku sampai 2022.
Sergio Perez (Racing Point) saat bersiap turun di GP Turki.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Mampukah Sainz Jr. Menyamai Torehan Terbaik di F1?
Pencapaian terbaik Carlos Sainz Jr. (McLaren-Renault) sepanjang kariernya di F1 adalah peringkat keenam klasemen akhir musim 2019. Menjelang tiga lomba terakhir 2020, Sainz berada di posisi ketujuh namun tertinggal hingga 21 poin dari Ricciardo.
Upaya Sainz bertambah berat karena rekan setimnya, Lando Norris (74 poin), membuntutinya di posisi kedelapan dengan hanya gap 1 angka. Sainz juga hanya unggul lima poin dari Alex Albon (Red Bull Racing-Honda) di posisi ke-9, 12 dari Pierre Gasly (AplhaTauri-Honda) di peringkat ke-10, dan 16 dari Lance Stroll (Racing Point) di posisi ke-11.
Perebutan Peringkat Ketiga Konstruktor
Racing Point saat ini ada di peringkat ketiga konstruktor dengan 154 poin diikuti McLaren 149, Renault 136, dan Ferrari 130. Dengan maksimal 132 poin yang masih bisa direbut, secara matematis, keempat tim memang masih mampu melewati Red Bull di posisi kedua. Tetapi, hampir mustahil mereka mampu finis 1-2 di seluruh tiga lomba tersisa seraya berharap Red Bull mendapat poin sedikit atau tidak sama sekali.
Sesuai regulasi, semakin baik posisi konstruktor, tim bakal mendapatkan pemasukan besar. Sebaliknya, dengan pembatasan pengembangan mobil pada 2021, tim yang berada di luar lima besar (saat ini Ferrari salah satunya) diizinkan lebih lama menggunakan wind tunnel (terowongan angin) musim depan.
Ferrari di Ambang Hasil Konstruktor Terburuk
Jika Ferrari tidak mampu bangkit dan tetap berada di posisi keenam pada akhir 2020, itu akan menjadi rekor terburuk kedua mereka dalam sejarah konstruktor F1. Peringkat keenam konstruktor hanya lebih baik dibanding torehan tim asal Maranello, Italia, itu setelah 1980, saat hanya ada di posisi ke-10 klasemen akhir.
Musim ini, sampai balapan ke-14, Ferrari baru mengantongi tiga podium: dua dari Charles Leclerc dan satu lewat Sebastian Vettel saat finis P3 di GP Turki lalu.
Sebastian Vettel merebut podium ketiga GP Turki 2020 di atas Ferrari SF1000.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Siapa Bisa Geser Mercedes untuk Pole di Trek Kering?
Dari 14 balapan F1 2020 yang sudah digelar, 13 pole position (start terdepan) direbut Mercedes. Mereka hanya sekali kehilangan pole, saat Stroll menjadi yang tercepat di kualifikasi lintasan basah di GP Turki. Pertanyaannya, adakah tim yang mampu menandingi kecepatan Mercedes F1 W11 di kualifikasi trek kering?
Jika tidak ada yang mengalahkan Mercedes di sisa lomba, pabrikan asal Jerman itu akan mengantongi 16 pole dan masuk lima besar tim dengan start terdepan terbanyak dalam semusim.
Bagaimana Williams Mengakhiri F1 2020?
Williams-Mercedes adalah tim dengan sembilan gelar konstruktor (1980, 1981, 1986, 1987, 1992, 1993, 1994, 1996, 1997) dan tujuh pembalap (1980, 1982, 1987, 1992, 1993, 1996, 1997). Namun, hingga menjelang tiga balapan terakhir F1 2020, mereka belum mendapatkan poin.
Bila mereka tidak mampu mengejar gap tiga poin dengan Tim Haas-Ferrari, Williams akan finis terakhir untuk kali ketiga secara beruntun.
George Russell mengalami musim yang buruk bersama Tim Williams Racing dua musim terakhir.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Nasib George Russell Bisa Dicermati Pembalap Muda
George Russell memberikan banyak pelajaran bagi pembalap muda yang akan turun di F1. Russell sebelumnya dikenal sebagai pembalap muda berbakat usai menjadi runner-up Masters Formula 3 2015, juara GP3 2017, dan kampiun F2 2018.
Namun, dua musim bersama Williams di F1, Russell tidak mampu merebut poin, bahkan di balapan “kacau” yang membuat Russell sebenarnya berpeluang poin. Tahun lalu, Williams hanya mampu merebut 1 poin lewat Robert Kubica.
Akankah Verstappen-Russell Kalahkan Albon-Latifi 17-0?
Setelah 14 kualifikasi musim ini, Max Verstappen (Red Bull) dan George Russell (Williams) selalu mengungguli rekan setimnya, Alex Albon dan Nicholas Latifi. Musim lalu, Russell mengalahkan Kubica di kualifikasi, 21-0. Rekornya menghadapi rekan setim di kualifikasi akan menjadi 38-0 jika mampu mencetak 17-0 atas Latifi musim ini.
Mampukah Hamilton Buat 100 Pole?
Sampai GP Turki, Hamilton sudah membuat 97 pole position sepanjang kariernya di F1. Jika mampu start terdepan pada dua lomba di Bahrain dan satu di Abu Dhabi, Hamilton akan memperpanjang rekor pole terbanyak di F1 atas namanya, menjadi 100.
Musim ini, Hamilton sudah membuat 9 pole dan bisa menjadi 12 seperti yang ia lakukan pada 2016. Jika berhasil, persentase pole Hamilton juga lebih baik karena pada 2016 F1 menggelar 21 balapan sedangkan musim ini hanya 17.
Akankah Grid F1 2021 Lengkap Sebelum Akhir Musim 2020?
Sebagian tim sudah mengumumkan resmi pembalap untuk F1 2021. Namun, banyak juga yang belum menentukan formasi lengkap pembalap mereka. Red Bull masih menimbang apakah harus mendepak Albon untuk menduetkan Nico Hulkenberg dan Max Verstappen.
Tim Haas juga belum mengumumkann komposisi pembalap meskipun isu yang berembus Mick Schumacher, putra Michael Schumacher, dan Nikita Mazepin akan mengisi posisi tersebut.
AlphaTauri juga belum menyebut nama pembalap kedua kendati nama Yuki Tsunoda menjadi calon terkuat. Terakhir, Mercedes dan Hamilton belum sepakat tentang perpanjangan kontrak. Banyak yang memprediksi keduanya takkan bicara sampai musim 2020 berakhir.
Mercedes Buat Gap Poin Konstruktor Terbesar?
Saat ini, Mercedes unggul hingga 264 poin atas Red Bull di klasemen konstruktor menjelang tiga lomba terakhir. Publik akan menunggu sampai lomba terakhir F1 2020, GP Abu Dhabi, pada 13 Desember mendatang untuk mengetahui apakah Mercedes mampu memecahkan rekor selisih poin terbanyak di klasemen konstruktor yang mereka buat empat tahun lalu.
Pada F1 2016, Mercedes yang kala itu diperkuat Lewis Hamilton dan Nico Rosberg mengoleksi 765 poin (juga rekor poin konstruktor tertinggi di F1) dan unggul hingga 297 poin atas Red Bull yang berada di posisi kedua.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments