Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Investor Asia Berminat Bikin Tim Formula 1 untuk 2026

Seorang investor Hong Kong yang kaya raya sedang mencari kemungkinan untuk memasuki Formula 1 pada 2026 dengan tim baru. Rencana B adalah bergabung dengan tim yang sudah ada.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Lewis Hamilton, Mercedes W13, George Russell, Mercedes W13, the rest of the field

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Lewis Hamilton, Mercedes W13, George Russell, Mercedes W13, the rest of the field

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa orang di Asia yang telah berencana terjun ke Formula 1. Mereka semua memiliki satu kesamaan, namanya menguap dan tidak pernah terdengar lagi.

Segalanya mungkin berbeda dengan rencana Calvin Lo. Faktanya, miliarder Hong Kong ini sudah terlibat dalam F1, dengan perusahaan investasinya sendiri di tim Williams.

Namun, hal itu hanya awalan. Lo ingin meningkatkan keterlibatannya di level atas. "Kami melihat kemungkinan melakukan sesuatu dengan tim yang sudah ada. Dan kemudian muncul ide untuk membuat tim baru," katanya kepada Daily Star.

Menurut sang pebisnis, sekaranglah saatnya untuk berinvestasi di Formula 1. "Saat ini ada banyak peluang yang muncul dengan sendirinya. Saya pikir kategori ini memasuki era baru dengan penonton yang lebih muda dan basis penggemar baru. Olahraga ini terlihat lebih mudah diakses dari sebelumnya,” tuturnya.

Jika Lo memutuskan untuk memasuki kelas utama dengan tim baru, pertama-tama ia harus membayar $200 juta dolar AS (sekira Rp3,09 triliun) kepada tim-tim yang sudah eksis sebagai kompensasi karena harus membagi hadiah dengan banyak pendatang baru.

Baca Juga:

Pendatang baru juga harus meyakinkan mereka bahwa tim yang dibuatnya benar-benar membawa sesuatu ke dalam olahraga tersebut. Hal ini yang menghambat Michael Andretti.

"Saya mengerti bahwa tim-tim yang ada saat ini memiliki keraguan tentang kedatangan tim baru. Jika semuanya harus terus keluar dari pot yang sama, apa yang akan mereka menangkan? Tetapi jika kita mendapatkan kue yang dibagikan sedikit lebih besar, semua orang di grid akan mendapat manfaatnya,” Lo mengungkapkan.

“Bagaimana kita akan menjaga jumlah penonton meningkat dan basis penggemar terus tumbuh? Saya pikir seseorang yang tidak berasal dari dunia motorsport dapat menyumbangkan ide-ide baru dengan melihat hal-hal dengan cara yang berbeda. Dengan asumsi kami bisa memenuhi semuanya secara finansial, kami bisa memberi mereka kejutan positif."

Calvin Lo menunjukkan bahwa popularitas F1 tidak hanya meningkat di Amerika Serikat. "Di Asia, Formula 1 juga berkembang. Semua orang membicarakannya. Saya berada di Grand Prix Singapura dan semua orang sangat bersemangat. Hanya ada sedikit balapan di Asia, jadi di sini juga ada peluang untuk membuat kuenya lebih besar,” ia menuturkan.

Ditanya kapan bisa masuk ke F1, ia menjawab, "Saya lebih suka hari ini daripada besok! Ini lucu, ini adalah olahraga tercepat di dunia, tetapi aspek-aspek tertentu bergerak sangat lambat. Bagaimanapun, kami ingin terlibat lebih banyak."

Dengan tim yang sudah ada, jelas akan lebih cepat. Dengan tim baru, realistis untuk memikirkan tahun 2026.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Terancam Dilarang Balapan, Gasly Dorong Regulasi Poin Penalti Diubah
Artikel berikutnya Laurent Mekies Bakal Wakili Ferrari untuk Urusan Eksternal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia