Sir Jackie Stewart: Formula 1 Butuh Juara Dunia Baru
Sir Jackie Stewart percaya pergantian garda depan bagus untuk Formula 1. Untuk kali pertama dalam delapan tahun, juara dunia pembalap tidak datang dari kubu Mercedes setelah Max Verstappen mengalahkan Lewis Hamilton.
2021 drivers champion Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, celebrates in Parc Ferme with his team
Steven Tee / Motorsport Images
Keberhasilan pembalap Red Bull Racing Max Verstappen meraih gelar Formula 1 (F1) 2021 mengundang perdebatan. Namun pilot legendaris Sir Jackie Stewart melihat tidak ada masalah dengan hal tersebut.
“Ini bukan Hollywood. Itu murni dan sesuatu yang belum pernah kita lihat dalam sejarah Formula 1,” kata pria asal Skotlandia tersebut.
Musim 2021 memang telah dapat tempat khusus dalam sejarah F1, tercatat sebagai duel luar biasa antara Hamilton dan Verstappen. Bahkan pembalap hebat dari masa lalu menganggap persaingan tahun ini akan menjadi klasik.
Ketika ditanya apakah Jackie Stewart, juara dunia tiga kali Formula 1, pernah mengalami musim yang sebanding dengan 2021, ia menggelengkan kepala dengan tegas. “Tidak, sama sekali tidak pernah dalam hidup saya,” ujar Stewart kepada Motorsport.com.
“Belum pernah dalam sejarah Formula 1 ada kecaman seperti tahun ini. Bagaimanapun, ini adalah tahun luar biasa dengan dua tim saling mendorong hingga batasnya. Hasil dari musim yang menghibur ini juga sangat bagus untuk olahraga (F1).
“Publik umum dan juga komunitas balap membutuhkan perubahan. Mercedes mendominasi olahraga ini selama bertahun-tahun, jadi diharapkan ada tim lain yang bisa mengejar mereka. Red Bull Racing satu-satunya yang mampu melakukan itu, meski saya juga senang melihat Ferrari kembali naik podium.”
Sir Jackie Stewart pun sama sekali tidak mempermasalahkan kontroversi yang muncul setelah kemenangan Verstappen atas Hamilton di lap terakhir dalam Grand Prix Abu Dhabi.
“Max Verstappen tampil luar biasa sebagai pembalap. Lewis Hamilton akan sangat kecewa, tetapi dia seharusnya tidak terlalu frustrasi karena telah menyelesaikan musim yang hebat,” Stewart menuturkan.
Kekecewaan kubu Mercedes tentu saja terkait dengan bagaimana Race Director Michael Masi membentuk lap terakhir. Namun Stewart melihat tidak ada yang salah dalam keputusan tersebut.
Sir Jackie Stewart, 3-time F1 Champion
Foto oleh: Gareth Harford / Motorsport Images
“Saya pikir (situasi) itu ditangani dengan cara yang benar. Tidak ada bisnis film yang terlibat. Ini bukan Hollywood. Ini murni dan publik menikmatinya. Tidak pernah dalam sejarah olahraga ada momen seperti itu,” ucap Stewart yang tidak setuju race berakhir dengan Red Flag.
Jackie Stewart yang menjadi juara dunia F1 pada 1969, 1971 dan 1973, menjelaskan bahwa gelar pertama adalah yang paling sulit dimenangkan. Dalam hal itu, ia melihat cukup banyak potensi bagi Verstappen untuk maju meraih titel lainnya.
“Setidaknya saya merasa seperti itu. Begitu Anda memenangkan kejuaraan untuk pertama kalinya, Anda sebenarnya telah melakukan sesuatu yang Anda pikir tidak mungkin dan ketika Anda meraihnya, itu juga memberikan Anda kelegaan dan relaksasi,” katanya.
“Paling tidak, saya bisa meraih gelar kedua dan ketiga dengan cara yang lebih nyawan. Setelah titel ketiga itu, tentu saja saya langsung berhenti. Saya sudah memutuskan, tetapi bagus untuk mengucapkan selamat tinggal sebagai pemenang.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments