Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jalani Balapan F1 Perpisahan, Magnussen Tak Sedih

Kevin Magnussen ingin menikmati momen-momen terakhirnya di Formula 1 dengan tenang. Pembalap Haas F1 tersebut akan beralih ke balapan lain mulai musim depan.

Kevin Magnussen, Haas F1

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Setelah menuntaskan GP Abu Dhabi, di Sirkuit Yas Marina, akhir pekan ini, pilot 28 tahun tersebut mulai mempersiapkan penampilan di IMSA WeatherTech SportsCar Championsip. Magnussen bakal berkompetisi di kategori DPi bersama Chip Ganassi Racing.

Magnussen mengungkapkan bahwa ia siap mengucapkan selamat tinggal kepada F1, yang digeluti sejak 2014s. Namun, ia belum tahu apakah akan berpisah selamanya atau sementara.

“Saya sangat tenang dengan balapan ini. Saya tahu di olahraga motor, Anda jangan pernah berkata tidak. Di Formula 1, banyak hal bisa terjadi, dan Anda jangan pernah berkata tidak,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Tapi saya siap menyebut ini sebagai balapan terakhir saya. Saya akan keluar (ke lintasan) dan menikmatinya, mengemudi mobil, mobil luar biasa ini sangat memuaskan dan memikirkan lagi kesempatan istimewa yang diberikan kepada saya.

“Tumbuh sebagai seorang anak dan bermimpi tentang Formula 1, menginginkan masuk ke Formula 1, dan masuk ke sana dan berkarier. Itu sesuatu di mana saya merasa sangat beruntung dan istimewa dapat melakukannya.”

Baca Juga:

Magnussen menuturkan bahwa ia tidak bersedih sama sekali. Suasana hatinya lebih rileks.

“Ini tidak seperti saya merasa sedih atau apa pun, seperti terakhir kali, pada 2014, ketika saya sangat gugup tentang segalanya,” ucapnya.

“Saya ingat Abu Dhabi pada 2014, balapan yang sangat buruk. Ada ketidakpastian besar. Mereka telah mengatakan kepada saya bahwa mereka akan memilih, kemudian itu keluar dan mereka tidak memilih. Mereka mencoret saya.

“Saya ingat menjadi sedih tentang segalanya dan depresi. Tapi sekarang, saya sudah bertahun-tahun di Formula 1, dan saya menunggu apa yang akan terjadi berikutnya. Sungguh menyenangkan dan sesuatu yang saya tunggu.

Kemungkinan kesedihan baru dirasakan ketika balapan usai karena ia mesti mengucapkan salam perpisahan dengan para mekanik yang mendampinginya.

“Saat saya memarkir mobil balapan, saya akan berpikir tentang fakta bahwa melompat keluar, bisa jadi yang terakhir saya melompat dari mobil Formula 1,” tuturnya.

“Saya kira yang paling emosional adalah mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang di Haas F1. Banyak orang yang dekat saat saya tumbuh. Beberapa orang sangat mendukung saya selama empat tahun, beberapa jadi teman saya.

“Saya akan rindu bekerja dengan mereka pada akhir-akhir pekan berikutnya. Saya kira itu hal yang emosional.”

Magnussen terjun ke F1 pada 2014 setelah direkrut McLaren. Hebatnya ia mampu finis di urutan kedua pada lomba perdananya. Pembalap Denmark itu mengakhiri tahun sebagai rookie pada peringkat ke-11.

Ia dikorbankan pada musim berikutnya karena McLaren merekrut Fernando Alonso. Sempat ada dilema apakah Magnussen atau Jenson Button yang dilepas.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Ferrari Tanpa Binotto di GP Abu Dhabi
Artikel berikutnya Haas Tuntaskan Kasus Mazepin secara Tertutup

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia