Trek Lurus Bukan Momok Ferrari Lagi
Ferrari berhasil mengatasi salah satu kelemahannya, yakni lambat di jalur lurus. Kesimpulan ini didapatkan selama tes pramusim Formula 1, di Sirkuit Losail, 12-14 Maret 2021.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Beragam masalah menghampiri power unit Ferrari musim lalu, sehingga mereka terpuruk di titik terendah dalam empat dasawarsa terakhir.
Yang paling kentara, kecepatan tim Kuda Jingkrak yang tak bisa dipacu hingga maksimal. Mereka sulit bersaing dengan rival-rivalnya di papan atas. Sepanjang musim dingin, mereka berusaha menyelesaikan masalah tersebut.
Berdasarkan data dari tes awal dynamometer mesin baru, terlihat sinyal perbaikan. Dalam uji coba pramusim, Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, melihat peningkatan kecepatan di sektor lurus dibanding musim lalu.
“Kami tahu bagaimana mesin bekerja di dyno, tapi ketika Anda memasangnya di mobil, yang mungkin Anda lihat di trek adalah kecepatan dan kecepatan relatif terhadap lainnya,” ujarnya saat ditanya Motorsport.com.
“Ketika kami di sini musim lalu di Bahrain untuk balapan dalam kualifikasi, kami sangat lamban di sini terutama jalur lurus. Kami tak masuk ke Q3 dan kami sangat jauh dari pole.
“Sekarang, kalau saya melihat data, saya kira setidaknya pada jalur lurus, kecepatannya baik-baik saja. Sepertinya tidak ada kerugian seperti tahun lalu.
“Kami tahu bukan hanya kekuatan, itu juga menghambat mobil, seperti yang sering kami jelaskan tahun lalu. Tapi boleh saya bilang, keduanya berkontribusi meningkatkan kecepatan di trek lurus. Hari ini, saya merasa tak ada kelemahan lagi.”
Perubahan kualitas mesin tersebut juga dirasakan Charles Leclerc saat menguji Ferrari SF21 dan Kimi Raikkonen yang mengendarai Alfa Romeo C41.
Tim yang bermarkas di Maranello itu juga memperbaiki desain bagian belakang mobil. Sejauh ini, berdasarkan simulasi, hasilnya cukup memuaskan.
“Kami mencoba mengembangkan sebanyak mungkin di bagian belakang mobil. Saya kira yang lebih penting bagi kami adalah memahami korelasi dengan terowongan udara dan simulasi, jadi mengumpulkan data dan membandingkannya,” Binotto menuturkan.
“Kami cukup puas dengan korelasinya, yang mana berarati kami mendapat dasar bagus setidaknya untuk simulasi berikutnya atau pada akhirnya pengembangan. Korelasi merupakan faktor kunci pada hari-hari itu. Sejauh ini, terlihat cukup bagus.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments