Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

James Allison Jelaskan Urgensi Ganti ICE Mobil Lewis Hamilton

Direktur Teknik Mercedes F1, James Allison, menjelaskan alasan tim mengganti ICE (internal combustion engine) mobil Lewis Hamilton karena komponen itu yang perlu diganti segera.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Steve Etherington / Motorsport Images

Sejalan dengan persaingan ketat antara Red Bull Racing dan Mercedes, kedua tim harus lebih bijaksana dalam memikirkan strategi dan solusi untuk memperbaiki kinerja. Apalagi balapan sisa enam putaran lagi dengan selisih enam poin antara Hamilton dan Max Verstappen.

Dalam kondisi tersebut, problem pada mesin sekecil apa pun bisa mengacaukan peluang juara. Pada GP Turki, Hamilton mengalami masalah.

Mengganti mesin sepenuhnya punya konsekuensi berat karena harus start dari belakang. Oleh karena itu, Mercedes mesti memilih salah satu dari tujuh komponen yang bisa diganti. Mereka adalah ICE, turbo, MGU-H, MGU-K, penyimpan energi, kontrol elektronik serta sistem pembuangan.

Setelah melewati beberapa pertimbangan, diputuskan bahwa ICE yang paling memungkinkan diganti. Dihukum mundur 10 grid adalah konsekuensi yang paling ringan dalam kondisi sekarang.

Baca Juga:

“Masing-masing dari tujuh elemen tersebut Anda diizinkan menggunakan dalam jumlah terbatas sepanjang kejuaraan. Jika mengganti salah satu dari komponen tersebut melebihi batas maksimal, Anda masih diizinkan, tapi mendapat penalti hingga 10 grid untuk masing-masing elemen yang melebihi jumlah yang diizinkan,” tuturnya, dikutip dari PlanetF1.

“Pada mobil kami, bisa dipahami bahwa akan jadi tantangan hingga akhir musim dengan ICE yang dimiliki Lewis, tiga yang diizinkan. Jadi kami harus memilih momen di mana terbaik untuk memperkenalkan yang baru, memberi kami kesempatan mengebut di akhir musim, dengan performa terbaik.

“Sekarang, kami bisa mengganti keseluruhan power unit, tapi jika Anda melakukan itu, sama halnya mengganti ketujuh elemen. Mengambil penalto 10 grid untuk komponen pertama, lalu 10 lagi untuk yang kedua, dan tentu Anda berada di grid belakang.”

Atas pertimbangan tersebut, perlu perubahan seminimal mungkin untuk hasil positif. Meski kurang maksimal, Hamilton masih bisa finis tak terlalu jauh dari zona podium.

“Ketika Anda mengganti lebih dari dua elemen, Anda berada di belakang dan mungkin mengambil yang lain agar bisa berfungsi dengan itu. Tapi, dalam kasus kami, area yang ingin dijamin selama sisa musim ini adalah ICE,” Allison menambahkan.

“Apabila kami membatasi pergantian hanya (komponen) itu, maka kami hanya dapat penalti 10 grid, bukan di bagian belakang dan kemudian, kekhawatiran terbesar kami di titik itu hanya membuat gugup. Kami berharap Lewis bisa melewati tikungan pertama dengan aman.”

James Allison, Direktur Teknin, Mercedes AMG, bersama Toto Wolff, Prinsipal dan CEO, Mercedes AMG

James Allison, Direktur Teknin, Mercedes AMG, bersama Toto Wolff, Prinsipal dan CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andretti Autosport Ragu Teruskan Proses Akuisisi Alfa Romeo
Artikel berikutnya Dikritik Fernando Alonso, Michael Masi Tegaskan Tak Ada Pilih Kasih di F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia