Jawaban Alonso tentang Rivalitasnya dengan Hamilton
Pembalap anyar Alpine F1, Fernando Alonso mencari jawaban aman ketika ditanya siapa yang baik antara dirinya dan Hamilton. Pembalap veteran itu angkat topi pada mantan rekannya.
Rivalitas Alonso dan Hamilton akan kembali tersaji musim 2021 meski di level berbeda. Pada 2007, terjadi persaingan internal saat keduanya membela McLaren.
Saat itu, di atas kertas, pilot asal Spanyol tersebut jauh lebih unggul dalam segala hal. Ia menyandang gelar juara dunia dua kali beruntun, sedangkan Hamilton hanya anak baru.
Di luar ekspektasi, Alonso tumbang ke posisi ketiga sedangkan sang debutan malah melesat ke peringkat kedua. Mereka pun berpisah pada 2008, di mana pilot senior bergabung dengan Renault.
Musim mendatang, kondisi berkebalikan. Pembalap 39 tahun tersebut yang menjadi rookie setelah hiatus dari F1 selama dua tahun, sedangkan Hamilton berstatus juara dunia tujuh kali.
Hingga kini, publik masih penasaran apa yang terjadi di masa lalu dan siapa yang paling kuat di antara mereka. Pertanyaan disampaikan dalam perbincangan antara Tony Kanaan, Rubens Barrichello dan Alonso dalam podcast WTF1.
Belum sempat Alonso menjawab pertanyaan, Barichello angkat bicara. “Musim di mana mereka bersama, adalah yang terbaik. Memiliki dua pembalap terbaik dalam sejarah dalam satu tim adalah sesuatu yang rumit,” ucap eks pembalap F1.
Fernando Alonso mengutarakan, “Sulit membandingakan waktu dan pembalap, meski mereka berada dalam tim yang sama, karena Anad memiliki semua bahan sama untuk memberi jawaban adil. Memang benar bahwa punya mobil sama dan tim sama dalam satu tahun, merupakan kesempatan bagus untuk membandingkan dua mobil. Pada akhirnya, skor 109-109 (poin). Itu jawaban satu-satunya.
Baca Juga:
“Banyak orang akan mengingat bahwa itu adalah tahun debutnya dan bukan saya. Tapi saya mengatakan telah berganti ke Bridgestone, ban GP2 saat itu, dibandingkan Michelin yang saya gunakan kemudian.
“Empat balapan dan tes pramusim sangat sulit dengan roda itu karena saya harus memperhatikan gaya balapan dan lain-lain. Itu bukan sesuatu yang dipublikasikan karena saya tak tertarik. Tapi itu memang benar, tahun pertamanya, pergantian ke Bridgestone…”.
Driver yang meraih 32 kemenangan dalam kariernya tersebut mengingat sanksi yang didapatkan dalam GP Hungaria tahun itu. Harapannya merangkai tiga gelar beruntun kandas karena Kimi Raikkonen membalap lebih baik dan pantas menyandang titel juara dunia 2007.
Alonso menilai kesalahan yang dilakukan di Shanghai membuat Hamilton takluk dari Raikkonen dalam perburuan gelar, hanya dengan selisih satu poin.
“Faktor keberuntungan sangat penting. Saya kira Lewis menderita saat masuk ke pitlane di Shanghai, satu balapan sebelum balapan penutup. Itu momen buruk untuknya. Saya mengalami masalah gearbox dua kali dan mulai balapan di urutan ke-10.
“Saya mendapat sanksi tak adil di Hungaria, untuk memblok pitlane, sedangkan mereka lolos. Dari pole, saya jadi start urutan ke-10. Jika Anda kehilangan gelar dengan poin tunggal, itu menyakitkan, lebih dari sesuatu seperti itu, Itu 109-109, tapi kini saya senang melihat Lewis sukses.
“Dalam F1 sulit dibandingkan eranya, Ayrton Senna, Michael Schumacher, Hamilton…mereka merupakan yang terhebat di masanya. Tapi Anda perlu punya paket komplet dengan mobil. Lewis memilikinya dan dia menunjukkan itu.”
Semua mobil Fernando Alonso: model, tim, musim dan kategori:
Tatuu Campos Racing (1999)

Foto oleh: Sutton Images
Minardi M01 (1999)

Foto oleh: LAT Images
Astromega Reynard (2000)

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Benetton B200 (2000)

Foto oleh: LAT Images
Minardi PS01 (2001)

Foto oleh: Minardi Formula 1
Renault B201 (2002)

Foto oleh: LAT Images
Renault R22 (2002)

Foto oleh: Mark Gledhill
Renault R23 (2003)

Foto oleh: Renault F1
Jaguar R3 (2002)

Foto oleh: Mark Gledhill
Renault R24 (2004)

Foto oleh: LAT Images
Renault R25 (2005)

Foto oleh: Alessio Morgese
Renault R26 (2006)

Foto oleh: Alessio Morgese
McLaren MP4-21 (2006)

Foto oleh: Sutton Images
McLaren MP4-22 (2007)

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Renault R28 (2008)

Foto oleh: Dave Dyer
Renault R29 (2009)

Foto oleh: Renault F1
Ferrari F10 (2010)

Foto oleh: Hazrin Yeob Men Shah
Ferrari 150° Italia (2011)

Foto oleh: Hazrin Yeob Men Shah
Ferrari F2012 (2012)

Foto oleh: Rainier Ehrhardt
Ferrari F138 (2013)

Foto oleh: Rainier Ehrhardt
Ferrari F14-T (2014)

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
McLaren MP4-30 Honda (2015)

Foto oleh: McLaren Automotive
McLaren MP4-31 (2016)

Foto oleh: McLaren Automotive
McLaren MCL32 (2017)

Foto oleh: Sutton Images
Dallara DW12 Andretti Autosport Honda (2017)

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Toyota Gazoo Racing Toyota TS050-Hybrid

Foto oleh: JEP / Motorsport Images
United Autosports Ligier LMP2 (2018)

Foto oleh: Jake Galstad / Motorsport Images
McLaren MCL33 (2018)

Foto oleh: Sutton Images
Andretti Motorsport (2018)

Foto oleh: Andretti Autosport
NASCAR Chevrolet de Hendricks Motorsport (2018)

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
#10 Konica Minolta Cadillac DPi-V.R. Cadillac DPi (compartido con Renger Van Der Zande, Jordan Taylor y Kamui Kobayashi) (2019)

Foto oleh: Jake Galstad / Motorsport Images
Toyota TS050 (2018-2019)

Foto oleh: JEP / Motorsport Images
301# Toyota Gazoo Racing Toyota Hilux (2019)

Foto oleh: Toyota Racing
McLaren MCL34 (2019)

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
McLaren Racing para la Indy 500 (2019)

Foto oleh: McLaren Automotive
#310 Toyota Gazoo Racing (2020)

Foto oleh: Toyota Racing
#66 Ruoff Mortgage Arrow McLaren SP Chevrolet (2020)

Foto oleh: Phillip Abbott / Motorsport Images
Renault R.S.20 (2020)

Foto oleh: Renault
Renault R.S.18

Foto oleh: Renault F1

Artikel sebelumnya
Vettel Tuntaskan Tugas Perdana di Aston Martin
Artikel berikutnya
Gegara Russell, Bos Red Bull Yakin Verstappen Sangat Hebat

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Pembalap | Fernando Alonso , Lewis Hamilton |
Tag | mclaren , fernando alonso , lewis hamilton , formula 1 , alpine f1 , f1 2007 |
Penulis | Sergio Lillo |