Button: Saya Hampir Gabung Ferrari
Mantan pembalap Formula 1 Jenson Button mengatakan tinggal selangkah lagi gabung Ferrari ketika masih memperkuat McLaren. Sayang, itu gagal terjadi karena mereka tak pernah mencapai kesepakatan.


Button bergabung dengan McLaren pada 2010, usai meraih gelar juara dunia bersama Brawn GP di tahun sebelumnya.
Selama di McLaren, performanya cukup baik, tapi sayang gagal mempersembahkan gelar untuk tim yang berbasis di Woking, Inggris itu. Pencapaian terbaiknya pada 2011, ketika menyelesaikan musim di urutan kedua dalam klasemen pembalap.
Meski tak lebih baik dari pembalap lain, nama besar Button membuatnya terus dikaitkan dengan Ferrari. Bahkan, Button dikabarkan akan melakukan prakontrak.
Tapi, yang terjadi, Button tetap bersama McLaren hingga akhir 2016. Namun, ia mengungkapkan sudah sangat dekat dengan kesepakatan bersama Ferrari.
“Delapan tahun lalu, saya memiliki peluang untuk balapan bersama Ferrari, tapi kami tidak mencapai kesepakatan,” kata Button kepada British Motorsport News magazine.
“Sebenarnya, kontrak sudah siap untuk ditanda tangani, tapi karena berbagai alasan, itu tidak terjadi.
“Ada hal istimewa yang dimiliki oleh tim yang berbasis di Maranello Italia itu. Saya ingin balapan untuk Ferrari.”
Baca Juga:
Setelah Button memenangi gelar bersama Brawn GP pada 2009, tim tersebut diambil alih oleh Mercedes di tahun berikutnya yang sukses mendominasi hingga saat ini.
Mengenai keputusan tersebut, Button mengaku tak menyesalinya karena melihat McLaren sebagai tim yang kuat sebelum era V6 turbo hibrida.
“Pada saat itu, bergabung dengan McLaren menjadi pilihan tepat. Tidak ada yang membayangkan Mercedes bisa meraih kemenangan sebanyak ini,” ujar Button.
“Balapan untuk McLaren, sebagai tim yang memiliki sejarah besar, mampu mempertarungkan kemenangan pada 2010-2012, sungguh menyenangkan bagi saya.
“Saya memang gagal mendapatkan gelar juara dunia, tapi kami cukup kuat untuk berkompetisi. Menyenangkan bisa satu tim bersama Lewis Hamilton ketika Mercedes sedang dalam krisis. Tentu saja, dalam sekejap segalanya berubah.”

Lewis Hamilton, McLaren MP4-25 Mercedes, Jenson Button, McLaren MP4-25 Mercedes
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Jenson Button mengaku jika Mercedes sempat menawarkan kursi Hamilton kala absen di GP Sakhir pada musim lalu, ia akan langsung menerimanya.
“Jika mereka memanggil saya, maka saya akan langsung menerimanya! Tapi saya tidak akan 100 persen tampil di Formula 1. Jadi, mereka telah membuat keputusan tepat,” Button menjelaskan.
“Di atas segalanya, George Russell telah membutkikan bahwa mobil Mercedes adalah yang terbaik. Dia juga berkendara tanpa melakukan kesalahan.
“Saya yakin dia kecewa karena gagal mengalahkan Valtteri Bottas, yang sudah berkendara untuk Mercedes selama tiga tahun.”

Gasly: F1 2020 Jadi yang Terbaik Sepanjang Karier Saya
Lupakan Euforia, Helmut Marko Minta Red Bull Fokus pada Pengembangan

Berita terbaru
Fernando Alonso Sadar Punya Masa Kedaluwarsa
Meski sudah berusia 41 tahun, Fernando Alonso mengaku masih menikmati bersaing di Formula 1. Dan ia tak akan pensiun dalam waktu dekat setelah meneken kontrak multi tahun dengan Aston Martin.
Bertolak Belakang dengan Hasil, Capito Klaim Williams Lebih Baik
Prinsipal Williams, Jost Capito, mengklaim prestasi timnya lebih baik meski masih menjadi juru kunci Formula 1 2022.
Bos McLaren Beri Ultimatum Daniel Ricciardo
Daniel Ricciardo tampaknya kian terpojok setelah prinsipal McLaren, Andreas Seidl, memberi ultimatum terkait rapornya di Formula 1.
Ferrari Akui Kelebihan Sebastian Vettel dalam Menyatukan Tim
Di luar prestasi kurang memuaskan sepanjang memperkuat Ferrari di Formula 1, ada hal positif yang dikagumi tim tersebut dari Sebastian Vettel. Pembalap tersebut mampu menyatukan satu tim.