Jenson Button Kenang Momen Sebelum Juara Dunia F1 2009
Sebelum melakoni Grand Prix Brasil Formula 1 2009, Jenson Button mengunjungi bar bersama ayahnya untuk menenangkan diri.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Button mengungkapkan menghadapi tekanan besar ketika menghadapi balapan penentu gelar juara dunia. Ia mengaku sangat gusar dan tak bisa berpikir tenang pada malam sebelum GP Brasil 2009.
Untuk mengatasi ketegangan, pria asal Inggris itu mengaku memanfaatkan waktu luang untuk menyendiri dan berbincang dengan ayahnya sangat penting untuk menenangkan pikirannya.
John Button yang meninggal pada 2014 lalu, merupakan sosok penting dalam karier Jenson karena terus memberikan dukungan penuh kepada putranya.
“Saya menenggak segelas bir pada malam sebelum balapan dan saya seharusnya tidak melakukan itu,” kata Button kepada RacingNews365.
“Saya pergi ke bar hotel untuk minum bir bersama ayah saya dan melihatnya lalu berkata, ‘Saya akan memenangi gelar juara dunia. Saya harus memenanginya besok’.
“Dia melihat saya dan mengonfirmasinya. Saya bangun di pagi hari dengan kondisi yang segar bugar.
“Saya memiliki balapan yang sangat hebat, itu merupakan salah satu balapan terbaik dalam hidup saya dan mobil memiliki kinerja yang sangat bagus.
“Saat kami bertarung di trek, di radio tim saya selalu bertanya, ‘Di mana kami berada? Di mana Lewis Hamilton? Di mana Sebastian Vettel?’ Saya terus mengajukan pertanyaan itu.
“Saya berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Melewati garis finis saat itu merupakan momen yang sangat emosional dan istimewa.
“Bagi saya, itu seperti menghidupkan sepanjang akhir pekan saya, seluruh karier hanya dalam dua hari, yang mana pasang-surut!”
Jenson Button juga merasa sangat beruntung karena mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya yang membuat kariernya di F1 jauh lebih mudah.
“Apa yang Anda lihat di TV menunjukkan bagaimana Anda ingin berjuang secara individu. Saya selalu ingin menjadi orang yang tersenyum karena saya memang ditakdirkan untuk menjadi seperti itu,” ujarnya.
“Saya mengendarai mobil F1 dan itu adalah pekerjaan terbaik di dunia. Tapi itu memberi tekanan yang luar biasa.
“Setiap kesalahan yang Anda buat ada di TV untuk dilihat seluruh dunia. Sangat sulit untuk menjalani kehidupan di bawah mikroskop dan Anda tidak mau terjun ke olahraga motor.
“Anda tidak memiliki pemikiran ingin menjadi terkenal, Anda hanya ingin menjadi atlet yang meraih sukses di Formula 1.”
Support dari orang-orang di sekitar diakui Jenson Button sangat penting untuk membuatnya tetap percaya diri menghadapi setiap balapan.
“Kami menyukai dukungan ini karena itu luar biasa. Tetapi ketika ada berita negatif tentang Anda, itu sangat sulit dan Anda menjadi depresi,” ucapnya.
“Saya tahu ada banyak pembalap mengalami ini. Saya merekomendasikan seseorang untuk duduk dan berbicara dengan Anda setiap balapan. Bahkan, jika mereka tidak mengatakan apa-apa, Anda bisa terbuka dan berbicara segalanya.
“Saya pikir para pembalap saat ini membutuhkan dukungan itu. Dalam retrospeksi saya juga memilikinya, tapi saya terlalu arogan. Di sinilah Anda membutuhkan dukungan.”
Jenson Button, McLaren MP4/26
Foto oleh: Sutton Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments