Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Jika Terbukti Melanggar FIA Gala, Lewis Hamilton Bisa Disanksi

Presiden FIA yang baru, Mohammed Ben Sulayem, memperingatkan Lewis Hamilton soal sanksi yang mungkin dijatuhkan usai sang pembalap Mercedes absen dari seremoni pemberian hadiah tahunan.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Setelah kontroversi safety car dan restart di Grand Prix Abu Dhabi, yang telah membuat Hamilton kecewa dengan Formula 1, dia beserta Toto Wolff, memilih untuk melewatkan FIA Prize Giving Ceremony di Paris, Kamis (16/12/2021).

Rupanya, ketidakhadiran Hamilton sebagai runner-up dalam klasemen akhir pembalap nampaknya merupakan pelanggaran Regulasi Olahraga F1.

Pasal 6.6 menyatakan: “Pembalap yang finis pertama, kedua dan ketiga di Kejuaraan harus hadir pada seremoni tahunan FIA Prize Giving.”

Salah satu tanggung jawab pertama Sulayem sejak mengambil alih adalah menilai apakah absennya Hamilton dari acara itu melanggar peraturan atau tidak.

Berbicara tentang situasi Hamilton dalam konferensi pers resmi pertamanya sebagai Presiden FIA, Sulayem mengatakan: “Pada akhirnya, aturan adalah aturan.

“Jadi, kami akan melihat ke sisi di mana aturan teknis diterapkan dan apakah dia melanggar? Saya harus memeriksanya.”

Ben Sulayem lalu menambahkan: “Tentu saja, kami juga harus mengikuti aturan kami. Tetapi sementara itu, tidak menghentikan kami untuk membuat seorang juara merasa senang dengan olahraga ini, Anda tahu.

“Menjadi baik itu mudah. Dan murah untuk bersikap baik. Dan itu juga untuk memotivasi orang. Tapi yang pasti, jika ada pelanggaran, tidak ada pengampunan dalam hal ini.”

Mohammed Ben Sulayem di grid start Formula 1.

Mohammed Ben Sulayem di grid start Formula 1.

Foto oleh: Sam Bloxham

Mohammed Ben Sulayem menggarisbawahi, yang penting untuk dipahami FIA adalah apakah Lewis Hamilton memang melanggar regulasi atau tidak.

Pria asal Uni Emirat Arab (UEA) itu juga tak menampik bahwa kejuaraan dunia Formula 1 telah rusak oleh kontroversi yang terjadi di Grand Prix Abu Dhabi.

Diminta untuk mengklarifikasi apakah benar-benar dapat mengesampingkan pengampunan, Ben Sulayem berkata: “Pengampunan selalu ada, tetapi aturan adalah aturan. Kami melihat aturan.

“Dan saya selalu katakan: aturan tidak dibuat. Manusia yang membuatnya... dan aturan itu bisa diperbaiki dan diubah oleh manusia. Jadi aturan ada untuk diperbaiki.

“Saya tahu bahwa Lewis sangat sedih dengan apa yang terjadi dan satu kata yang akan saya katakan adalah dia kecewa. Tapi kami harus melihat apakah ada pelanggaran.

“Saya tidak bisa (mengatakan untuk saat ini). Baru beberapa jam saya menjadi Presiden (FIA), dan saya baru saja mulai memberikan jawaban tanpa kembali ke fakta.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jarno Opmeer Bawa Mercedes Juara F1 Esports 2021
Artikel berikutnya Verstappen dan Hamilton Sama-sama Pantas Juara Dunia

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia