Jos Verstappen Diminta Tak Ikut Campur Tangan Karier Putranya
Red Bull Racing ternyata pernah meminta Jos Verstappen agar mundur dan tak terlalu ikut campur dalam karier putranya di Formula 1.
Ketika seorang pembalap menjadi ayah, wajar kalau ia membimbing anaknya di dunia balap dan memastikan punya karier lebih baik. Fase ini juga dijalankan oleh Jos Verstappen, yang berkiprah di F1 selama delapan musim.
Ia mendidik putranya, Max, dengan keras agar jadi pilot tahan banting di setiap level kompetisi. Target utamanya tembus Formula 1, yang tercapai pada 2015.
Red Bull menitipkannya ke tim Toro Rosso. Kehadiran Jos Verstappen menimbulkan ketidaknyamanan di paddock karena kadang ikut mengatur dan sok tahu.
Ia tak segan mengutarakan keraguan jika kurang sreg dengan kinerja tim dan berusaha melakukan sesuatu di luar kapasitasnya.
“Jos pegang kontrol terhadap karier Max sejak berkecimpung di go-kart. Ketika Max bergabung dengan kami, tim tampak berbeda daripada sekarang, kurang profesional,” ujar manajer AlphaTauri, Graham Watson, kepada Motorsport.com Belanda.
“Jos mungkin ragu apakah tim kami berada pada level yang tepat untuk membantu putranya lebih jauh ke F1. Saya menyadarinya, bahwa Jos setiap hari mencolek bahu saya dan bertanya, ‘Graham, bagaimana jika seperti ini dan bagaimana seperti itu?’
“Pada satu titik, saya harus sedikit blak-blakan dan mengatakan, ‘Demi Tuhan, biarkan anggota tim melakukan pekerjaan mereka.’ Bahkan ketika Max tiba di Red Bull, mereka minta Jos untuk mundur. Saya tidak punya anak, tapi bisa membayangkan kalau melepas anak Anda sedikit sulit.”
Verstappen memecahkan rekor pembalap termuda berdebut di F1, yakni GP Australia 2015, pada usia 17 tahun 166 hari. Setelah musim debut, ia ditarik lagi ke skuad induk.
Mereka menaikkan target kemenangan, yang dicapai pada GP Spanyol 2016, di umur 18 tahun 228 hari. Dua rekor ditaklukkan sebagai pembalap termuda yang naik podium dan memenangi balapan.
Die Roten Bullen pun memintanya untuk mengejar titel juara dunia F1. Butuh enam musim, sebelum Verstappen bisa merebut takhta dari tangan Lewis Hamilton.
Jos Verstappen
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Watson sudah mengendus talenta luar biasa Max Verstappen sejak melihatnya dalam latihan bebas bersama Toro Rosso.
“Pada akhir 2014, Max sudah mengikuti latihan bebas untuk Toro Rosso. Max tidak arogan, tapi seperti ayahnya, dia sangat percaya diri. Saya melihatnya untuk pertama kali di Brasil, ketika dia punya momen bagus selama free practice dan hampil kecelakaan,” ucapnya.
“Biasanya seorang pembalap muda sedih selama beberapa waktu, tapi Max dapat mengontrol mobil dan mencatatkan waktu tercepat. Jangan lupa kalau Max mengemudikan mobil kami di akhir pekan. Jika dia mengalami crash serius, maka pembalap reguler bakal dapat masalah.
“Pada usia itu, saya tidak pernah berpikir, ‘Oh Tuhan, dia kembali ke mobil kami dan itu berjalan tanpa harapan.’ Sulit mengatakkan seperti apa perasaan saya, tapi dari saat itu, saya tahu Max akan jadi pembalap spesial.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.