Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Nostalgia

Juara Dunia F1 yang Gabung Ferrari Sebelum Lewis Hamilton

Daftar pembalap juara dunia Formula 1 yang telah ditandatangani Ferrari dalam sejarahnya, serta mereka yang dinobatkan bersama mereka dan setelah hengkang.

Campeones que fichó Ferrari.JPEG

Dengan kedatangan Lewis Hamilton yang telah dikonfirmasi di Ferrari pada 2025, sejarah akan terulang kembali seperti yang terjadi pada Michael Schumacher, pembalap tersukses dalam sejarah dan tim dengan jumlah kemenangan terbanyak di Formula 1.

Namun, pembalap asal Inggris ini bukanlah juara dunia pertama yang dirayu oleh Ferrari. Ia bergabung dengan daftar nama-nama yang telah meraih kejayaan tanpa mengenakan seragam merah dan kemudian berakhir di Maranello, dengan keberuntungan yang lebih besar dan lebih kecil.

Sebelum Lewis Hamilton, mari lihat siapa saja juara dunia lainnya yang dikontrak Ferrari. Pembalap mana saja yang menjadi juara bersama Ferrari dan siapa saja yang menjadi juara setelah meninggalkan tim asal Italia tersebut.

Para juara dunia F1 yang dikontrak oleh Ferrari

Giuseppe Farina adalah juara dunia F1 pertama, di musim perdana 1950. Ia melakukannya bersama Alfa Romeo dan bergabung dengan Ferrari dua tahun kemudian, pada 1952, ketika ia menjadi runner-up. Itu adalah yang paling dekat dengan mahkota Ferrari sampai ia meninggalkan tim pada pertengahan 1955.

Juan Manuel Fangio memegang rekor sebagai pembalap yang paling banyak meraih titel dengan tim yang berbeda. Yang pertama adalah dengan Alfa Romeo pada 1951, dan setelah menjadi juara dengan Maserati dan Mercedes di 1954 dan 1955, pembalap Argentina ini datang ke Ferrari tahun berikutnya. Ia menjadi kampiun bersama mereka di tahun terakhirnya bersama Cavallino. Pada 1957, ia kembali ke Maserati untuk memenangi gelar kelimanya.

Alain Prost menjadi juara bersama McLaren pada 1985, 1986 dan 1989, tetapi setelah perang internalnya dengan Ayrton Senna, ia meninggalkan tim Inggris dan bergabung dengan Ferrari pada 1990, ketika ia duduk sebagai runner-up di Kejuaraan Dunia. Namun, pada 1991, dengan mobil yang tidak kompetitif (yang ia gambarkan sebagai"truk") pada 1992, hubungannya dengan Scuderia rusak, dan musim kedua adalah musim terakhirnya di Maranello.

Michael Schumacher adalah juara dunia F1 bersama Benetton pada 1994 dan 1995, dan Ferrari mengontraknya untuk musim 1996. Setelah bertahun-tahun absen, pada 2000, pria Jerman itu akan memulai perjalanan bersejarah dengan lima kali juara dunia berturut-turut, hingga tahun 2004. Ia pensiun dengan Ferrari pada akhir 2006, namun kemudian kembali untuk melakukan 'Dansa Terakhir' dengan Mercedes dari 2010 hingga 2012.

Baca Juga:

 Fernando Alonso adalah juara dunia pada 2005 dan 2006 bersama Renault dan McLaren mengontraknya untuk 2007. Namun, hal itu berakhir dengan mimpi buruk dan ia harus kembali ke Renault sebelum menemukan kenyamanan di Ferrari pada 2010.

Kerja sama ini dimulai dengan sangat baik, namun ia hanya finis sebagai runner-up pada tahun tersebut, dan juga pada 2012, nyaris meraih gelar juara dalam dua kesempatan. Setelah tahun 2013 dan 2014 yang tidak kompetitif, pembalap asal Spanyol ini kembali ke McLaren.

Sebastian Vettel adalah juara dunia empat kali bersama Red Bull dari 2010 hingga 2013. Setelah empat mahkota dan tahun yang buruk pada 2014, ia menjadi pembalap Ferrari dari 2015 hingga 2020, dengan dua kali finis sebagai runner-up (pada 2017 dan 2018) sebagai posisi akhir terbaiknya di kejuaraan dunia. Ia juga gagal meraih mimpinya untuk dinobatkan sebagai juara dengan warna merah.

Pembalap yang menjadi juara dunia F1 bersama Ferrari

  • Alberto Ascari
  • Mike Hawthorn
  • Phill Hill
  • Niki Lauda
  • John Surtees
  • Jody Scheckter
  • Kimi Raikkonen

Alberto Ascari adalah salah satu pembalap Ferrari di musim pertama Kejuaraan Dunia pada 1950, dan menjadi juara dunia pertama bersama Ferrari pada 1952 dan 1953. Ia keluar pada pertengahan 1954.

Mike Hawthorn   bergabung dengan Ferrari antara 1952-1954 dan hanya menempati posisi ketiga di Kejuaraan Dunia. Namun, setelah kembali ke tim pada 1957, ia merengkuh mahkota juara F1 1958 bersama Ferrari.

Phil Hill melakukan debutnya di F1 pada akhir 1950-an bersama Ferrari dan Maserati. Pada 1961, ia merebut titel pertamanya dan satu-satunya bersama tim Maranello. Faktanya, dia adalah kontributor utama untuk gelar konstruktor pertama Ferrari pada 1961.

Gelar konstruktor kedua Ferrari diraihnya tiga tahun kemudian, ketika John Surtees memuncaki klasemen pembalap 1964. Pilot asal Inggris ini beraksi di tiga tahun pertamanya di F1 dengan tiga tim berbeda, namun berhasil meraih gelar juara di Ferrari pada 1963 dan meraih gelar juara di tahun berikutnya. Ia keluar pada pertengahan 1966.

Niki Lauda membela Ferrari pada musim keempatnya di Formula 1. Namun, butuh dua tahun untuk mempersembahkan trofi, tepatnya 1975. Prestasi itu diulang pada 1977, sebelum hengkang ke Brabham musim berikutnya. Ia memenangi gelar terakhirnya, pada 1982, bersama McLaren.

Setelah dua tahun di McLaren, tiga tahun di Tyrrell dan dua tahun di Wolf, Jody Scheckter tiba dan mencium santo di Ferrari, menjadi juara dunia pada 1979. Dia hanya berada di sana pada musim itu dan 1980 sebelum pensiun. Meski begitu, dia meninggalkan jejak, dan memang selama dua dekade menjadi juara dunia terakhir Ferrari hingga Schumacher mematahkan rekor tersebut pada tahun 2000 atau 21 tahun kemudian.

Kini trofi terakhir Ferrari menjadi milik Kimi Raikkonen, yang merebutnya pada 2007, satu-satunya mahkota F1 miliknya. Ia datang dari McLaren dan justru dengan memanfaatkan perang dua McLaren (Alonso dan Hamilton), ia menjadi juara.

Kemudian performanya menurun dan di akhir 2009, dengan kedatangan Alonso, Raikkonen meninggalkan kategori tersebut. Dia mencoba reli dan kembali ke grid, dan masih akan menjalani masa bakti kedua dan lebih lama (dari lima musim) di Ferrari antara 2014 dan 2018, namun sudah jauh dari performa terbaiknya dan bahkan tertinggal dari rekan-rekan setimnya.

Akankah Hamilton meraih gelar juara kedelapannya pada 2025 atau 2026, sebuah pencapaian yang akan menempatkannya sebagai pembalap tersukses sepanjang masa seorang diri, dan dengan demikian memberikan gelar juara bagi Ferrari hampir dua dekade kemudian? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Campeón del Mundo Kimi Raikkonen, Ferrari F2007

Juara Dunia Kimi Raikkonen, Ferrari F2007

Pembalap F1 yang menjadi juara dunia setelah meninggalkan Ferrari

Kasus terakhir adalah yang paling jarang terjadi. Mario Andretti berada di Ferrari dalam dua periode, yakni 1971 dan 1972, dan kemudian dalam tiga balapan pada 1982. Namun, setelah meninggalkan Ferrari dan pindah ke Parnelli, ia meraih kejayaan kejuaraan dunia bersama Lotus pada 1978.

Nigel Mansell menghabiskan dua musim di Ferrari, pada 1989 dan 1990, namun gagal finis lebih tinggi dari posisi keempat di kejuaraan, dan bergabung dengan Williams, yang kemudian menjadi juara dunia pada tahun 1992.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton: Meninggalkan Mercedes Keputusan Tersulit
Artikel berikutnya F1 Perpanjang Kontrak dengan Sirkuit Suzuka hingga 2029

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia