Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Legenda Formula 1 Sebut Gila Kalender Musim 2022

Dua kali juara dunia Formula 1, Emerson Fittipaldi, mengatakan jumlah balapan jet darat musim depan yang mencapai 23 putaran terlalu banyak.

Start of the Dutch GP

Foto oleh: Essay Produkties - Chris Schotanus

Pekan lalu, dalam pertemuan FIA World Motor Sport Council (WMSC), Formula 1 resmi mengumumkan kalender untuk musim 2022. Total, terdapat 23 seri yang akan digelar.

GP Miami bakal debut sebagai tuan rumah pada 8 Mei. Sementara itu, Australia, Kanada, Jepang dan Singapura akan kembali menggelar F1, setelah dua tahun sebelumnya dipaksa absen karena pandemi Covid-19.

Banyaknya jumlah perlombaan yang ada dalam kalender F1 2022 memang menuai respons beragam dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Emerson Fittipaldi.

Sang legenda mengungkapkan, bahwa 23 seri dalam satu musim itu terlalu banyak. Ia juga menilai para pembalap bisa gila jika melakoni balapan sebanyak itu dalam setahun penuh.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka (para pembalap) bisa betah dengan jumlah balapan yang mencapai 22 seri itu," ujar Fittipaldi kepada Motorsport.com.

"Jumlah yang mencapai 22 atau bahkan sampai 23 balapan di musim depan itu bagi saya terlalu banyak. Benar-benar gila."

Emerson Fittipaldi, juara dunia musim 1972 dan 1974, aktif balapan pada saat Formula 1 hanya memiliki 11 hingga 17 seri per musimnya.

Baca Juga:

Ia pun menjelaskan bahwa bukan hanya pembalap yang akan dirugikan dengan membengkaknya jumlah lomba dalam semusim, tetapi juga seluruh kru yang bertugas.

"Bukan hanya pembalapnya, mekanik, seluruh tim, itu akan terdampak. Formula 1 sangat sulit karena Anda harus memiliki komitmen besar," ucap Fittipaldi.

"Jika Anda sudah mulai memikirkan berapa lama Anda akan bepergian dan berapa lama Anda berada di rumah, itu percuma. Karena percayalah, hari-hari akan lebih banyak dihabiskan dengan bepergian.

"Dulu di era kami, mungkin kami hanya perlu mengikuti 14 atau 15 Grand Prix. Tapi ada lebih banyak sesi tes di antara serinya. Sekarang, tidak begitu banyak sesi tes, tapi Anda harus menghabiskan waktu di simulator dan latihan fisik.

"Jadi, saya rasa (Formula 1) zaman sekarang lebih sulit untuk para pembalap. Harus ada komitmen besar di setiap serinya."

Fernando Alonso, Alpine A521, passes Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Fernando Alonso, Alpine A521, passes Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Walaupun mengkritik jumlah balapan jet darat secara keseluruhan, Fittipaldi tetap mendukung keputusan F1 yang ingin memperbanyak balapan di Amerika Serikat.

"GP Miami telah dikonfirmasi akan bergulir pada Mei tahun depan, dan kemudian ada wacana mereka ingin melangsungkan Grand Prix ketiga di Amerika. Saya pikir mereka ingin membuat masyarakat di sana lebih mengenai F1," tuturnya.

"Dengan pengaruh dari media sosial dan Netflix, makin hari makin banyak fan dari generasi baru yang sebelumnya tidak menggilai Formula 1.

"Sekarang, mereka ingin menyaksikan perlombaan ini, baik itu para remaja maupun mereka yang masih anak-anak. Saya pikir inilah masa depan Formula 1, memiliki basis fan yang besar dan terus tumbuh di Amerika Serikat."

Emerson Fittipaldi di grid Formula 1 Grand Prix Italia 2021

Emerson Fittipaldi di grid Formula 1 Grand Prix Italia 2021

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Ubah Set-Up Jadi Kunci Kecepatan Lando Norris di FP2
Artikel berikutnya Christian Horner: Toto Wolff Berada dalam Tekanan Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia