Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA: Kalender Balap F1 2021 Bisa Terdampak Covid-19

Presiden FIA, Jean Todt, mengatakan situasi yang belum pasti di berbagai negara akibat pandemi Covid-19 bisa berdampak pada kalender balap Formula 1 2021.

Jean Todt, President, FIA

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Pandemi virus corona belum berakhir karena jumlah kasus positif terus menunjukkan peningkatan. Sejauh ini ada 76 juta lebih orang yang terpapar Covid-19 di seluruh dunia, dan 1,5 juta orang meninggal.

Virus yang memengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari, juga memberikan dampak besar pada dunia balap. Seperti pada tahun ini, yang mana kalender balap F1 mengalami perubahan besar-besaran.

Tahun ini, seharusnya Formula 1 menggelar 22 balapan dengan beberapa tuan rumah baru. Tapi, semua rencana berantakan setelah Covid-19 tersebar luas.

Seiring berjalannya waktu, FIA dan Liberty Media melihat ada peningkatan kasus positif virus corona yang memungkinkan kejuaraan kembali dimulai. Dengan beberapa pertimbangan, mereka memutuskan hanya menggelar 17 balapan yang dipusatkan di Eropa.

F1 hanya menggunakan 14 sirkuit berbeda untuk menggelar 17 balapan, dengan tiga trek jadi tuan rumah dua balapan. Itu terjadi karena beberapa negara tuan rumah memutuskan untuk membatalkan event tersebut.

“Pada 2020 merupakan musim di mana kami harus berpikir kreatif. Siapa yang dapat membayangkan kami bisa memiliki tiga balapan di Italia setahun lalu? Atau kami menggelar dua balapan di Spielberg, Silverstone dan Sakhir,” kata Todt kepada Motorsport.

“Kami telah bekerja keras untuk menekan jumlah peningkatan kasus positif Covid-19 di dunia balap mobil.”

Baca Juga:

Berusaha untuk bangkit dari momen buruk, F1 berencana menggelar balapan dalam kondisi normal. Itu terlihat dari jadwal sementara untuk 2021 dengan menggelar 23 balapan.

Namun, Jean Todt menegaskan bahwa seluruh pihak harus tetap waspada dan menyiapkan rencana darurat jika situasi pada tahun ini masih berlanjut.

“Sayangnya, ini belum berakhir. Masih ada pemberlakukan lockdown, dan masih ada penyebaran virus,” ujar Todt.

“Kami berharap vaksin cepat ditemukan. Saya tidak merasa pada pertengahan tahun depan kodisinya akan berjalan norma.

“Tapi saya bisa pastikan kita akan melihat perubahan kalender balap akan berubah, bukan hanya di Formula 1, tapi juga di ajang balap lainnya.

Jika situasinya belum membaik, tak menutup kemungkinan F1 akan menggunakan konsep kejuaraan seperti tahun ini.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG Petronas F1 pimpin Max Verstappen, Red Bull Racing RB16 dan Carlos Sainz Jr., McLaren MCL35 saat start.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG Petronas F1 pimpin Max Verstappen, Red Bull Racing RB16 dan Carlos Sainz Jr., McLaren MCL35 saat start.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Top 10 Driver F1 Versi Pembalap, Tanpa Bottas dan Vettel
Artikel berikutnya Russell: Williams Bisa Lewati Haas dan Alfa Romeo pada 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia