Kalender F1 membengkak jadi 22 balapan?
Formula 1 mempertimbangkan ekspansi kalender, tapi ini bergantung pada apakah pabrikan merasa bisa menyelesaikan musim tanpa mesin tambahan.
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10, and Max Verstappen, Red Bull Racing RB15, lead the field away at the start
Jerry Andre / Motorsport Images
Meski sempat terancam, masa depan GP Spanyol akhirnya menemui titik terang setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Catalunya untuk menggelar Grand Prix 2020.
Walau kecil kemungkinan GP Jerman akan kembali musim depan, F1 akan kehadiran dua balapan baru, yakni di Vietnam dan Belanda.
Selain perpanjangan kontrak GP Inggris Raya sampai 2024, Italia dan Meksiko juga selangkah lagi menandatangani kontrak anyar dengan F1.
Hal ini membuat pemilik F1, Liberty Media, kembali mempertimbangkan untuk memperluas kalender menjadi 22 balapan yang akan menjadi rekor baru.
Namun, rencana ini harus mendapat persetujuan dari tim-tim F1. Team principal Haas, Gunther Steiner, mengatakan salah satu kekhawatirannya adalah apakah pabrikan mesin merasa bisa menyelesaikan musim tanpa perlu menggunakan mesin keempat.
Sebab, jika alokasi mesin bertambah, maka itu akan menambah jumlah biaya yang harus dikeluarkan setiap tim.
"Kami telah ditanya tentang itu, dan saya memberikan opini saya," ungkap Steiner di sela gelaran GP Hongaria. "Saya oke-oke saja, mungkin tinggal masalah logistis yang mesti kita cari tahu caranya.
"Tapi satu hal yang harus kita pertahankan adalah batas tiga mesin per tahun. Karena, menurut saya, menggunakan mesin keempat adalah sesuatu yang tidak masuk akal dari sudut pandang finansial. Itu menjadi hal yang negatif buat kita, jadi mengapa kami harus melakukan itu?
"Jadi terserah para pabrikan mesin. Jika mereka yakin bisa melakukannya dengan tiga mesin, saya setuju saja."
Opini berbeda dilontarkan wakil team principal Williams, Claire Williams. Ia merasa skeptis tentang konsekuensi yang bisa timbul dari perluasan kalender menjadi 22 balapan.
"Secara pribadi, saya ingin jumlah balapan dikurangi. Jika terlalu banyak, maka itu akan sulit dicerna oleh orang-orang, karena harus bersaing dengan ajang olahraga dan media lain," papar Williams.
"Selain itu, kita harus memikirkan staf. Jika jumlah balapan bertambah, maka itu akan menambah tekanan dan mempersulit mereka untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
"Apakah itu berarti kita harus menambah jumlah teknisi balap menjadi empat ketimbang dua? Kemudian biaya logistis untuk mengangkut peralatan di seluruh dunia juga bertambah.
"Saya akan menentang rencana penambahan jumlah balapan di kalender."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments