Topik

Kamus Formula 1

Kamus F1: Drag Reduction System

Untuk menambah aksi salip menyalip, Drag Reduction System (DRS) diperkenalkan di F1 sejak 2011.

Kamus F1: Drag Reduction System

DRS mengubah sudut kemiringan elemen sayap belakang untuk mengurangi hambatan angin sehingga kecepatan mobil dapat bertambah. Untuk menggunakan DRS, pembalap harus bisa berada dalam jangkauan 1 detik di belakang mobil di depannya saat melewati titik deteksi DRS.

Kevin Magnussen, McLaren F1, DRS
Zona aktivasi DRS yang ditandai dengan penanda DRS dan garis di lintasan

Pembalap tidak bisa menggunakan DRS selama dua putaran setelah start atau setelah periode Safety Car berakhir. Race director dapat menangguhkan penggunaan DRS karena berbagai alasan, seperti trek basah, pandangan yang buruk, periode Safety Car, atau jika ada bendera kuning di sekitar zona aktivasi DRS.

The hole in the rear wing of Sebastian Vettel, Red Bull Racing when the DRS wing is enabled
DRS ketika diaktifkan

Sayap DRS akan kembali tertutup atau kembali ke posisi normal begitu pembalap menginjak rem.

GP2 DRS testing
Peraturan DRS di Formula 2 (GP2) serupa dengan di F1

Selain di F1, DRS juga digunakan di Formula V8 3.5 (Formula Renault 3.5) sejak 2012, Formula 2 (GP2) sejak musim 2015, dan DTM sejak 2013.

GP2 DRS testing
DRS dari dekat di mobil F2

Di F1 dan F2, kecepatan tambahan yang bisa didapat dengan menggunakan DRS adalah sekitar 15 km/jam - tergantung setelan mobil serta letak dan panjang zona DRS.

New GP2 DRS system
Sistem deteksi DRS
Dampak DRS akan lebih besar ketika memakai setelan high downforce. Di sirkuit berkecepatan tinggi seperti Monza, efektivitas DRS berkurang karena mobil umumnya sudah memakai sayap belakang low downforce dengan sudut serang (angle of attack) yang lebih landai untuk mengurangi hambatan angin.
dibagikan
komentar

Alonso: Sesi hari Jumat "terbuang sia-sia" karena masalah mesin

Honda tanggapi kritikan McLaren