Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kans Alpine Bersaing Gelar Formula 1 Mungkin 2024

CEO Alpine Laurent Robert mengevaluasi hasil Formula 1 2021 dan menjelaskan targetnya untuk 2022. Namun, ia tetap merendah soal persaingan perebutan gelar.

Laurent Rossi, CEO, Alpine F1, and Esteban Ocon, Alpine F1, 1st position, on the podium

Laurent Rossi, CEO, Alpine F1, and Esteban Ocon, Alpine F1, 1st position, on the podium

Mark Sutton / Motorsport Images

Menjadi bos Alpine, Laurent Rossi mulai menjabat pemimpin Tim Alpine F1 dan anggota komite Renaut Group sejak Januari 2021.

Di Formula 1, skuad yang pada musim 2020 masih bernama Renault tersebut berhasil merebut peringkat kelima klasemen akhir konstruktor setelah bersaing ketat dengan AlphaTauri Honda.

Satu kemenangan (GP Hungaria) lewat Esteban Ocon dan sekali podium ketiga (GP Qatar) atas nama Fernando Alonso, juara dunia 2005 dan 2006, menjadi faktor utama Alpine F1 memenangi persaingan dengan AlphaTauri.

“Kemenangan Esteban Ocon di Hungaria jelas menjadi momen terbesar (pada 2021). Masih mengejutkan saya karena kurang dari 20 balapan kami sudah langsung bisa merebut poin,” tutur Rossi.

“Setelah itu kami terus berkembang. Terakhir, Esteban finis P4 di Arab Saudi setelah pada balapan sebelunya di Qatar, Alonso mampu naik podium ketiga. Kami secara konstan terus belajar dan itu bagus buat tim dan merek ini.”

Lebih jauh Rossi menekankan bila F1 2021 lalu sebagai musim untuk fase belajar. Salah satu yang membuat Alpine berkembang adalah pengenalan mobil yang makin baik.

Pengenalan yang makin baik terhadap mobil memungkinkan Ocon dan Alonso mengeluarkan seluruh kemampuan mereka sampai batas. Pada paruh pertama F1 2021, mereka mencoba semua komponen yang ada. Itu butuh waktu empat sampai lima bulan.

“Kami tahu mampu mencetak poin dalam setiap balapan. Itu menjadi landasan kami di setiap balapan. Dengan pengenalan mobil yang lebih baik, kami mampu melakukan set-up yang tepat serta tahu di trek mana kami kuat dan mana yang tidak,” ujar Rossi.

“Jadi, dengan pengenalan dan setelan mobil yang lebih baik, kami memiliki gambaran yang lebih jelas dan memungkinkan untuk diperkirakan.”

Baca Juga:

Pria asal Prancis itu menjelaskan, salah satu problem Alpine pada 2021 adalah traksi yang kurang di beberapa sirkuit tertentu. Di Austin, Texas, Amerika Serikat, misalnya. Alpine mamou mengatasi problem traksi dengan mencari balans yang tepat untuk Alpine A521.  

Lebih jauh Rossi juga menjelaskan, Alpine tidak akan terlalu khawatir terkait regulasi mobil yang baru mulai F1 2022. Tentu, bukan tidak mungkin torehan mereka musim depan bisa saja lebih buruk dibanding F1 2021 lalu.

“Tetapi saya ragu itu terjadi karena pengembangan yang kami lakukan tahun ini sangat bagus, baik untuk mobil maupun pengendaliannya. Kami optimistis mampu mengurangi jarak dengan tim-tim atas,” tutur Rossi.

Namun demikian, Rossi sudah menetapkan target besar dalam jangka menengah. Tujuan Alpine turun di Formula 1 adalah agar mampu menang secara reguler pada akhir periode regulasi mendatang.

“Tahun depan semua orang akan diatur ulang ke nol. Dengan batasan anggaran, posisi awal seimbang untuk semua orang. Kami dapat mengambil manfaat dari pengalaman kami,” kata Rossi.

“Formula 1 semakin banyak bergerak dari tes fisik ke simulasi, yang sangat membantu kami berkat basis yang sangat baik di bidang ini dalam Grup Renault. Semua ini akan berkontribusi pada kemajuan kami untuk menjadi salah satu pesaing dalam perebutan gelar juara dunia pada 2024.”

Saat masih bernama Renault, Alpine merupakan salah satu pabrikan yang disegani di F1. Turun perdana pada 1977, Alpine berhasil merebut gelar juara dunia pembalap dan konstruktor sebagai tim pabrikan pada 2005 dan 2006.

Sementara saat menjadi pemasok mesin, Alpine (dengan nama Renault) total membantu sejumlah customer team mereka merebut 10 gelar juara dunia konstruktor F1 dan sembilan pembalap.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Max Verstappen Nilai Lap Terakhir GP Abu Dhabi Terhebat
Artikel berikutnya Red Bull Seharusnya Ganti Sergio Perez dengan Pierre Gasly

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia