Cyril Abiteboul Punya Kans Pimpin Red Bull Powertrain

Kunjungan diam-diam Cyril Abiteboul ke paddock Red Bull Racing di F1 GP Abu Dhabi, mencuatkan tanda tanya tentang relasi mereka. Timbul spekulasi kalau dia adalah kandidat penanggung jawab Red Bull Powertrain.

Cyril Abiteboul Punya Kans Pimpin Red Bull Powertrain

Abiteboul lepas dari Renault ketika terjadi restruktrurisasi pada Januari 2021. Perubahan dari Renault ke Alpine, memaksanya menyerahkan posisi Managing Director F1 kepada Marcin Budkowski.

Pria 44 tahun itu seperti menghilang di hadapan publik karena fokus bekerja untuk Mecachrome yang memproduksi mesin mobil Formula 2 dan Formula 3.

Penampilan terakhinya hanya saat ia membuat tato di betis setelah kalah taruhan dari pilot McLaren, Daniel Ricciardo. Pembalap Australia tersebut berhasil naik podium dalam Grand Prix Eiffel 2020.

Tiba-tiba, pertengahan Desember silam, Abiteboul muncul di Sirkuit Yas Marina. Tak banyak yang tahu, hanya beberapa kru yang mengenalinya.

Sontak timbul rumor bahwa ia sedang bernegosiasi dengan Red Bull untuk jabatan pemimpin departemen baru dalam Red Bull Powertrain.

Publik seolah lupa relasi Red Bull dan Renault, sebagai pemasok power unit dan klien, mengalami pasang surut di masa lalu. Bertukar komentar pedas lewat media antara Abiteboul dengan petinggi Red Bull, Christian Horner dan Helmut Marko, bukan jadi hal aneh.

Namun, kolaborasi mereka berhasil membuahkan gelar juara dunia pembalap atas nama Sebastian Vettel dan kampiun konstruktor musim 2010-2013.

Baca Juga:

Kerja sama mereka berakhir setelah nama Renault dilabeli TAG Heuer, dan Red Bull hanya berakhir di posisi ketiga konstruktor, pada 2017-2018.

Setelah itu, Die Roten Bullen memilih untuk pindah pemasok power unit ke Honda. Pada tahun pertama, langsung merebut peringkat ketiga.

Mereka satu-satunya yang berhasil menyaingi Mercedes dalam dua musim terakhir. Sayangnya, pabrikan mesin asal Jepang itu memutuskan mundur dari F1 pada akhir 2021 karena keterbatasan dana.

Hubungan baik yang terjalin membuat Honda merelakan power unit-nya digunakan sebagai basis mesin Red Bull ke depannya. Skuad yang didukung produsen minuman berenergi lantas membentuk divisi baru bernama Red Bull Powertrain.

Mereka membangun pabrik dan melengkapi dengan peralatan canggih. Red Bull juga mendatangkan beberapa ahli dari tim maupun produsen otomotif lain. Abiteboul yang punya latar belakang sebagai insinyur andal, bisa jadi figur yang cocok menangani Red Bull Powertrain.

dibagikan
komentar

Lewis Hamilton Diminta Agresif jika Ingin Rebut Kembali Titel F1

Alfa Romeo Buka Pintu untuk Pembalap Muda Ferrari