Kecam AlphaTauri, Tsunoda Akhirnya Minta Maaf
Yuki Tsunoda akhirnya minta maaf kepada AlphaTauri karena marah selepas kualifikasi F1 GP Spanyol, di Sirkuit de Barcelona, Sabtu (8/5/2021). Debutan tersebut merasa diberlakukan tidak adil oleh timnya.
Foto oleh: FIA Pool
Debutan Formula 1 2021 tersebut tak bisa menahan kekesalannya usai gagal melaju ke kualifikasi kedua. Ia berpikir buruk tentang tim akibat kehilangan pace dalam sesi tersebut.
Tsunoda yakin mobil AlphaTauri AT02 yang diberikan kepadanya punya kualitas berbeda dari Pierre Gasly. Pemuda Jepang tersebut harus memulai lomba dari urutan ke-16, lebih belakang empat tempat dari rekan setimnya.
“Saya tidak percaya dengan mobil ini. Umpan baliknya selalu beda dibanding rekan setim saya, meski ketika kami mencoba berlawanan. Saya punya tanda tanya, apakah itu mobil yang sama, sebab karakter mobilnya terlalu berbeda,” ujarnya di depan kamera televise Sky F1.
“Mungkin, tentu saja, itu gaya balap berbeda. Tapi ya, saya tidak tahu, saya tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa saya kesulitan seperti ini.”
Sejak komentar tersebut keluar, citra Tsunoda sebagai pembalap baru yang pemalu dan tak banyak tingkah seolah tercoreng di mata tim. Beberapa jam setelah meluapkan amarah, pemuda 20 tahun itu merilis permintaan maaf di akun Twitter.
“Saya ingin minta maaf atas komentar saya hari ini. Saya tidak bermaksud mengritik tim yang menyelesaikan pekerjaan dengan baik sepanjang pekan. Saya hanya frustrasi dengan performa saya. Tampil penuh untuk besok,” kicaunya.
Tsunoda menyadari perlunya lebih dekat dengan tim dan bersama-sama mencari solusi untuk grip lebih baik.
“Saya rasa kami masih perlu memperdalam pemahaman soal mobil. Sata ingin memproses lewat analisis data bersama tim dan mencari set-up lebih baik,” ia melanjutkan.
Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02, Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41
Photo by: Charles Coates / Motorsport Images
Reaksi pembalap yang akan merayakan ulang tahun ke-21 pada 11 Mei tersebut disoroti banyak pihak. Jenson Button, juara dunia F1 2009 yang kini menjadi penasihat senior Williams, menasihati agar Tsunoda bisa mengontrol emosinya kalau mau bertahan di ajang tersebut.
“Tim tidak suka kalau Anda bicara seperti itu. Terutama dengan Franz (Tost), Anda tidak boleh membahas tentang mobil atau tim seperti itu. Dia harus mundur, melihat apa hal berbeda yang dilakukan teman setimnya dan mendiskusikan dengan tim, bukan publik,” Button menekankan.
Tsunoda merupakan rookie paling menonjol dibanding sesama pendatang baru seperti Nikita Mazepin dan Mick Schumacher.
Ia mampu tampil mengesankan dalam laga perdananya di Bahrain, lalu mengalami crash di GP Emilia Romagna dan hanya finis ke-12 dalam balapan karena mobilnya sulit dikendalikan. Nasibnya lebih buruk di Portugal, berada di posisi ke-15.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments