Kendati Dominasi F1, Red Bull Khawatirkan Reliabilitas RB18
Helmut Marko memuji laju sempurna Red Bull Racing. Namun, skuad tetap perlu menaruh perhatian terhadap keandalan mobil Max Verstappen dan Sergio Perez.
Terseok pada seri pembuka Grand Prix Bahrain, Red Bull kini telah mengemas enam kemenangan yang disumbangkan Verstappen. Sang juara dunia bertahan bahkan sekarang unggul 49 poin atas Charles Leclerc dalam klasemen.
Koleksi podium tertinggi juga menempatkan Red Bull sebagai kontruktor paling sukses sejauh ini, lantaran mencetak secara enam kali beruntun. Tim yang dikomandoi Christian Horner ini pun kokoh memimpin dengan 304 poin.
Walau mengukir performa gemilang, Marko mengingatkan agar Red Bull tetap berhati-hati. Keunggulan yang dimiliki Verstappen bisa saja berbalik drastis, mengingat Formula 1 2022 masih menyisakan banyak perlombaan.
“Hal utama adalah Anda harus finis dan menghindari masalah keandalan,” ucap penasihat Red Bull itu kepada Motorsport.com.
“Kami juga melakukan Sprint Race, yang sangat membantu kami untuk mendapatkan lebih banyak poin.
“Laju kami luar biasa sekarang. Biasanya pada paruh pertama musim kami selalu mengejar, tapi sekarang mendominasi.
“Saya harus katakan bahwa jika Anda memenangi tujuh balapan dari sembilan balapan pertama, itu adalah dominasi.”
Penasihat motorsport Red Bull Racing, Helmut Marko, sedang berbincang dengan Team Principal Red Bull Racing, Christian Horner, di paddock Circuit Gilles-Villeneuve pada Formula 1 Grand Prix Kanada 2022
Foto oleh: Patrick Vinet / Motorsport Images
Kinerja bagus Red Bull tahun ini membuka ingatan semasa tim masih diperkuat Sebastian Vettel pada 2011 silam. Kala itu, pembalap asal Jerman tersebut juga berhasil torehkan enam kemenangan dalam delapan balapan pertama, sekaligus penegasan dominasinya.
Kembali ke soal keandalan, Marko menilai ada baiknya Red Bull terus mewaspadai realiabilitas RB18. Hal ini berkaca pada kegagalan finis Verstappen di Bahrain dan Australia karena problem saluran bahan bakar, sementara Perez tersingkir di Kanada lantaran isu girboks.
“Reliabilitas selalu menjadi perhatian jika Anda memiliki mobil yang sangat terbatas,” tutur Marko.
“Anda lihat itu di Ferrari. Satu-satunya yang belum DNF (Did Not Finish) karena masalah teknis adalah Mercedes. Tetapi mereka harus berjibaku selama beberapa balapan karena masalah overheating.”
Menyoal kendala yang melanda Perez di Circuit Gilles-Villeneuve akhir pekan lalu, Horner menyebut itu tampak seperti kegagalan gearbox.
“Pasti sesuatu di driveline. Pasalnya, mesin terlihat baik-baik saja,” ujarnya.
“Jadi, sampai kami menemukan apa penyebabnya, sulit untuk mengatakannya. Tapi kami mencurigai itu adalah masalah girboks.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.