Kepercayaan Diri Mick Schumacher Tak Akan Luntur
Prinsipal Haas Formula 1, Guenther Steiner, yakin bahwa kepercayaan diri Mick Schumacher tidak akan menurun, setelah mengalami insiden besar di GP Arab Saudi.

Mick Schumacher kehilangan kendali di Tikungan 12 Sirkuit Jeddah Corniche saat kualifikasi kedua (Q2) GP Arab Saudi. Hal itu menyebabkan mobilnya menghantam dinding lintasan dengan keras.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Schumacher tidak mengalami cedera atau luka parah. Akan tetapi, ia dinyatakan tidak fit untuk mengikuti balapan pada Minggu (27/3/2022) lalu.
Absennya Schumacher dianggap mengganggu perkembangan sang pembalap di musim ini. Mengingat, ia baru saja mencatatkan finis terbaiknya di P11 dalam seri pembuka GP Bahrain.
Namun, kecelakaan besar itu diyakini tidak akan menurunkan kepercayaan diri Schumacher. Malah, dengan tekanan yang bertambah, justru bagus baginya.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa kepercayaan dirinya akan turun. Tentu saja sekarang target kami sedikit lebih tinggi dari tahun lalu, karena tahun lalu memang tidak perlu dibahas lagi," kata Steiner.
"Jadi, tahun ini kami pikir bagus untuknya jika ada tekanan yang lebih besar. Karena Anda harus bisa belajar menangani situasi seperti ini. Saya selalu katakan kepadanya, makin tinggi ia berdiri, semakin tipis udara yang ia hirup. Dia harus bisa menghadapinya.
"Itulah kehidupan seorang pembalap F1. Anda harus bisa menghadapi tekanan yang besar. Jika Anda tidak suka dengan tekanan, coba lakukan olahraga lain."

Mick Schumacher, Haas F1 Team addresses the press
Photo by: Carl Bingham / Motorsport Images
Lebih lanjut, Steiner menjelaskan bahwa menganalisis penyebab kecelakaan Schumacher akan menjadi kunci untuk membantunya memahami apa yang terjadi, sekaligus memastikan kepercayaan diri pembalap mudanya itu tidak goyah.
"Kami perlu bicarakan ini lebih lanjut. Dia perlu membicarakan hal ini karena bukan kami yang mengendarai mobilnya. Kami harus memperlihatkan apa yang ia ingin lihat," tuturnya.
"Kami kemudian perlu membandingkan datanya dengan Kevin (Magnussen), dan kami memang belum melakukan itu. Apakah dia mencoba terlalu keras? Saya tidak tahu. Apakah bannya kurang hangat? Kami perlu cari tahu sebabnya.
"Kemudian saya pikir, saat dia kembali ke mobil, kepercayaan dirinya pasti akan kembali. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Haas sudah mencetak lebih banyak poin di musim ini, jika dibandingkan dengan dua musim sebelumnya. Magnussen secara berturut-turut sukses finis dalam 10 besar, setelah menggantikan Nikita Mazepin musim ini.
Tim asal Amerika Serikat itu memutuskan untuk menghentikan pengembangan mobil 2021 untuk fokus ke mobil baru Formula 1 2022.
Keuntungan lebih besar didapatkan Haas, setelah Ferrari yang menjadi pemasok mesinnya, juga ikut berkembang pesat, setidaknya dalam dua seri pertama.
Sergio Perez Tak Merasa Bersalah Halangi Carlos Sainz
Mission Winnow Diprediksi Bakal Kembali Jadi Sponsor Ferrari
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.