Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lewis Hamilton: Kesalahan Bukan akibat Tekanan Perebutan Gelar

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, menegaskan kesalahan yang dilakukannya di pit lane dalam kualifikasi Grand Prix Rusia tak ada hubungannya dengan tekanan perebutan gelar.

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, tidak ambil bagian dalam kualifikasi di Sirkuit Sochi karena mendapatkan penalti akibat mengganti power unit baru yang membuatnya harus start dari grid paling belakang.

Sebelumnya, Hamilton telah mengatakan bahwa penting bagi Mercedes untuk memanfaatkan peluang di Rusia. Tetapi, pria asal Inggris itu kehilangan pole position akibat dua kesalahan di kualifikasi ketiga (Q3) yang mengharuskannya start dari grid keempat.

Kesalahan pertama terjadi ketika Hamilton ingin memasuki pit untuk mengganti ke ban slick. Tapi, ia menabrak dinding pembatas dan merusak sayap depannya, sehingga harus menunggu lama untuk memasang komponen baru.

Kemudian, pembalap 36 tahun itu tergelincir lagi di akhir sesi kualifikasi dengan ban slick yang masih dingin.

Tetapi, Lewis Hamilton menepis anggapan bahwa kesalahan itu sebagai akibat dari tekanan yang dirasakannya dalam pertarungan perebutan gelar yang sengit dengan Verstappen.

“Sejujurnya, ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan tekanan,” kata Hamilton.

“Ini benar-benar bukan skenario dari tekanan yang Anda rasakan. Secara harfiah ini hanya kesalahan yang Anda lakukan.”

Lewis Hamilton menjelaskan waktu yang sangat sempit membuatnya harus lebih agresif saat memasuki pit ketika ingin mengganti ban intermediate ke ban slick, karena ia membutuhkan waktu lebih banyak di trek.

“Pada saat-saat sebelumnya di pit lane, Anda bisa melakukannya dengan sangat lambat,” ujarnya.

“Treknya mengering dan daya cengkeramnya cukup bagus. Saya masuk dan mengambilnya sedikit lebih cepat dari biasanya, itu membuat saya kehilangan kendali di bagian belakang dan meluncur ke dinding.

“Ya, tentu saja, memalukan, saya kecewa pada diri sendiri karena telah melakukan kesalahan. Kami semua pernah membuat kesalahan, dan tentu saja bukan itu yang Anda harapkan dari seorang juara dunia.”

Baca Juga:

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, memperkuat pernyataan Lewis Hamilton jika kesalahan tersebut bukan diakibatkan tekanan dalam perebutan gelar melawan Max Verstappen.

“Saya pikir itu bukan disebabkan karena tekanan, karena sudah jelas Max akan start dari belakang di sini,” ujar Wolff.

“Mengapa itu terjadi, saya tak dapat mengatakannya. Saya tidak merasa itu karena tekanan kejuaraan. Dia bukan satu-satunya yang mengalami hal itu.”

Lewis Hamilton akan mengincar kemenangan grand prix ke-100 dengan start dari grid keempat. Sejarah mencatat bahwa kesalahan yang dilakukan dalam kualifikasi bisa membuat rekor lebih mudah dipecahkan.

“Masalahnya ketika Anda memiliki kesuksesan yang saya miliki, segalanya kecuali kesempurnaan terasa seperti masih sangat jauh,” ucap peraih tujuh gelar F1 itu.

“Saya hanya manusia biasa. Ayah saya menelpon setelah insiden itu, kami baru saja membicarakannya dan Anda hanya perlu melangkah.

“Saya akan menghadapi balapan seperti biasanya dan tetap fokus. Semoga bisa memberikan Anda balapan yang bagus.”

Mekanik memperbaiki mobil Lewis Hamilton, Mercedes W12, yang rusak dalam kualifikasi

Mekanik memperbaiki mobil Lewis Hamilton, Mercedes W12, yang rusak dalam kualifikasi

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kesalahan Langka Korbankan Pole Position Lewis Hamilton
Artikel berikutnya Pierre Gasly Marah AlphaTauri Salah Tentukan Ban

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia