Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Nostalgia

Ketika Rio Haryanto mengalahkan Valtteri Bottas

Valtteri Bottas baru saja mencetak kemenangan pertamanya di F1. Tapi ingatkah Anda dulu, bahwa Rio Haryanto pernah terlibat dalam pertarungan sengit melawan pembalap asal Finlandia tersebut?

Podium: Pemenang balapan, Rio Haryanto; runner-up, Valtteri Bottas

Podium: Pemenang balapan, Rio Haryanto; runner-up, Valtteri Bottas

Percaya atau tidak, jika Anda meneliti statistik yang tidak bisa berbohong, Rio adalah pembalap terbaik yang dimiliki Indonesia.

Podium: race winner Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1, second place Sebastian Vettel, Ferrari, third place kimi Raikkonen, FerrariValtteri Bottas (Mercedes) mencetak kemenangan F1 pertamanya di Rusia akhir pekan lalu. Ia diapit oleh Sebastian Vettel (Ferrari) dan Kimi Raikkonen (Ferrari)

Jika Rio mendapatkan kesempatan yang sama dengan Valtteri Bottas - bergabung dengan tim F1 papan atas - bukan tidak mungkin pembalap asal Surakarta tersebut juga mampu menjadi juara di kejuaraan balap mobil tertinggi di muka bumi.

Mari kita belajar sejarah...

Kilas balik ke 2011

Rio Haryanto, Marussia Manor, memimpin Valtteri Bottas, Lotus ART

Rio Haryanto (Manor) memimpin Valtteri Bottas (Lotus ART) di Nurburgring 2011

Ketika masih berlaga di GP3 Series 2011, Rio pernah tiga kali berbagi podium dengan Bottas - di Jerman, Hungaria, dan Italia. Selain itu, hanya Rio dan Bottas yang berhasil menjuarai lebih dari satu balapan di musim yang terdiri dari 16 balapan - indikator betapa ketatnya persaingan saat itu. Banyak pembalap yang pernah menjadi juara balapan musim itu tapi tetap saja mereka tidak bisa seperti Rio atau Bottas.

Dari total 37 pembalap, hanya ada dua perwakilan dari Asia di musim itu - Rio mencetak dua kemenangan sedangkan Marlon Stockinger asal Filipina gagal mendulang poin sama sekali.

Sayangnya, Rio kehilangan peluang merebut titel karena di awal musim kerap mengalami berbagai macam kendala dan baru bisa mencetak poin pada Race 2 dari ronde keempat di Silverstone, Inggris.

Pada tahun sebelumnya, Rio adalah satu-satunya wakil Asia di GP3 dan berhasil meraih satu kemenangan di Turki - berarti kemenangan pertama dalam sejarah untuk Indonesia dan Asia karena GP3 baru dimulai pada tahun 2010. Pada akhir musim, Rio pun diberikan kesempatan mengemudikan mobil F1 untuk pertama kalinya.

Kemenangan fenomenal di NurburgringPodium: Pemenang balapan, Rio Haryanto; runner-up, Lewis Williamson; peringkat ketiga, Valtteri Bottas

Nurburgring 2011: Rio Haryanto (Manor) diapit oleh Lewis Williamson (Arden) dan Valtteri Bottas (Lotus ART)

Rio mencetak kemenangan GP3 pertama di musim 2011 dari Race 1 yang penuh drama di Nurburgring, Jerman. Membela tim Marussia Manor Racing, Rio finis di depan Lewis Williamson dari tim MW Arden dan Bottas dari tim Lotus ART.

Hujan sempat turun sebelum balapan dimulai dan beberapa pembalap berjudi dengan memakai ban basah sejak awal. Namun, hujan ternyata cepat berhenti. Rio start dari P3 sedangkan Bottas dari P11 - keduanya memakai ban slick dari awal hingga akhir lomba.

Di lima lap terakhir, hujan lebat tiba-tiba mengguyur lintasan dan situasinya menjadi benar-benar sulit bagi pembalap yang memakai ban slick. Hanya pembalap berbakat yang dapat menjaga mobil tetap di lintasan dengan ban yang hampir tidak memiliki daya cengkeram sama sekali dengan resiko aquaplanning - tergelincir di atas genangan air yang dapat ditemui pada beberapa titik sirkuit.

Melihat cuaca yang memburuk, mayoritas peserta lainnya masuk pit untuk memasang ban basah tapi tidak untuk mereka yang memperebutkan posisi pertama - termasuk Rio dan Bottas.

Pertarungan ketat pun terjadi di mana pimpinan lomba berubah berkali-kali tapi akhirnya Rio berhasil menjadi juara dengan keunggulan 2,404 detik dari Williamson di P2 dan 5,587 detik dari Bottas di P3.

Dari P9 ke P1 di Budapest

Podium: Pemenang balapan, Rio Haryanto; runner-up, Valtteri Bottas; peringkat ketiga, James Calado
Hungaria 2011: Rio Haryanto (Manor) diapit oleh Valtteri Bottas (Lotus ART) dan James Calado (Lotus ART)

Kemenangan kedua GP3 2011 Rio diraih di ronde berikutnya, Budapest, Hungaria. Di Race 1 atau feature race, Bottas mendominasi balapan yang kering dari pole position sedangkan Rio harus finis P9 dari grid P6. Barulah di Race 2, Rio kembali menunjukkan tajinya di atas lintasan basah.

Rio memulai sprint race dari posisi kesembilan dan ia tampil agresif meski kondisi tidak mudah. Kali ini, ada dua periode safety car dan tujuh pembalap yang gagal mencapai finis - pertanda bahwa tidak mudah membalap saat hujan meski sudah memakai ban basah. Perlahan tapi pasti, Rio menyalip satu per satu rival-rivalnya termasuk Bottas yang start dari P8.

Berkat antisipasi manuver yang baik di tikungan terakhir, Rio merebut posisi pertama dari Nigel Melker selepas restart kedua. Botttas lalu berupaya mengejar Rio tapi ketika checkered flag dikibaskan, pembalap asal Indonesia finis di depan pembalap Finlandia.

Indonesia Raya kembali dikumandangkan di podium, tetes air mata Rio kembali bercucuran...

Penghargaan untuk sebuah kemenangan spektakuler

Valtteri Bottas, dan Rio Haryanto, menerima penghargaan Dallara
Valtteri Bottas dan Rio Haryanto, menerima penghargaan dari Dallara di akhir musim

Sangat disayangkan jika Anda tidak pernah menonton balapan-balapan Rio sebelum ia tampil di F1. Khusus untuk aksi spektakulernya di Nurburgring, Rio mendapatkan penghargaan "Best Win" untuk kemenangan terbaik di GP3 2011.

Setelah membuktikan kemampuan bertarungnya saat hujan di GP3, Rio membangun reputasi sebagai spesialis trek basah. Di tahun 2012 atau musim penuh pertamanya di GP2 Series, Rio berhasil mencetak pole perdananya di Spa-Francorchamps, Belgia yang juga diguyur hujan.

Ketika Rio Haryanto dan Valtteri Bottas berbagi podium - GP3 2011

Valtteri Bottas, Lotus ART, dan Rio Haryanto, Marussia Manor
Masa-masa penuh persaingan di GP3 2011
Ronde Lokasi Race Rio Haryanto Valtteri Bottas
5 Nurburgring, Jerman 1 P1 P3
6 Budapest, Hungaria 2 P1 P2
8 Monza, Italia 1 P3 P1

Kembali berjumpa di F1 2016: Berbeda kasta tim, berbeda nasib

Jelang balapan GP Australia 2016: Mungkinkah mereka sedang membicarakan duel panas di GP3 2011?

Rio mampu menjadi juara balapan di sejumlah kategori yang memakai mobil identik: Formula Renault, Formula BMW, AutoGP, GP3, dan GP2. Siapa lagi pembalap Indonesia yang bisa mencetak rekor seperti Rio?

Di F1, perbedaan mobil sangat berpengaruh pada hasil lomba. Ketika tampil di F1 2016, tidak banyak kesempatan bagi Rio untuk menunjukkan kecepatannya dengan tim papan bawah, Manor Racing.

2013 menjadi tahun pertama Bottas sebagai pembalap F1 bersama tim Williams setelah setahun sebelumnya menimba pengalaman sebagai test driver. Di musim debutnya, Bottas hanya sekali mencetak poin untuk tim Williams yang masih bermesin Renault.

Perubahan regulasi besar-besaran muncul di tahun 2014 seiring diperkenalkannya mesin hybrid dan peta persaingan pun berubah. Williams beralih ke power unit Mercedes yang dominan dan Bottas pun mampu mencetak 9 podium bersama tim asal Inggris tersebut dalam periode 2014-2016.

Sekarang, Bottas telah menjadi pemenang F1 ke-107 bersama tim pabrikan Mercedes yang menguasai kejuaraan sejak 2014 sedangkan Rio kehilangan kursi balapnya.

Jika memang Rio berlaga di kejuaraan balap mobil - dan bisa menjadi juara di berbagai kategori - hanya karena uang, di manakah para pembalap dari Asia lainnya ketika Rio mencapai F1? Bukankah Jepang atau Malaysia memiliki kultur motorsport yang lebih kuat dari Indonesia? Bukankah industri otomotif mereka lebih maju? Bukankah mereka juga memiliki sirkuit F1?

Rio adalah salah satu bakat terbaik Indonesia yang berjuang keras menghadapi segala keterbatasan... 

Podium: Pemenang balapan, Rio Haryanto
Nurburgring 2011: Rio Haryanto menangis di puncak podium. Ini bukanlah tangisan kemenangan terakhir seorang pemuda dari Surakarta yang berjuang mengharumkan nama Indonesia di mata dunia...

Ini adalah momen spesial dan sejujurnya, saya agak kehabisan kata-kata. Saya dari Indonesia dan tidak ada banyak pembalap mobil. Jadi, untuk menang dalam kondisi [sulit] adalah hari yang istimewa.

Rio Haryanto dalam konferensi pers di Jerman usai menjadi juara Race 1

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Performa Force India seperti "keajaiban" - Perez
Artikel berikutnya Promotor GP Malaysia merasa “dirampok” oleh Ecclestone

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia