Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Kisah Jordan Pernah Ditipu Schumacher di F1 1991

Eddie Jordan pernah jadi korban penipuan yang dilakukan Michael Schumacher dan manajernya Wilhelm ‘Willi’ Webber. Peristiwa itu terjadi sebelum debut pembalap asal Jerman tersebut di Formula 1.

Michael Schumacher with Eddie Jordan

Foto oleh: Sutton Images

Jika di masa lalu kisah itu terasa menjengkelkan, maka sekarang baru terlihat sisi lucunya.

Ketika F1 1991 baru bergulir 10 pekan, dari 16 balapan, tim Jordan kehilangan Bertrand Gachot. Padahal, GP Belgia yang digelar di Spa-Francorchamps sudah di depan mata.

Pembalap Belgia itu dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena menyemprotkan gas air mata kepada seorang sopir taksi di sebuah pertengkaran.

Dalam situasi terdesak, mau tak mau mereka mesti mencari pengganti. Di tengah kebingungan, Webber muncul dan menawarkan solusi kilat.

Ia membujuk Jordan agar mau memberi kesempatan kepada Michael Schumacher. Pengusaha Irlandia tersebut mengernyitkan kening ketika mendengar nama pilot muda itu.

Padahal, pencapaian pemuda 22 tahun tersebut tidak mengecewakan. Ia merupakan juara F3 Macau dan F3 Jerman.

Jordan pun sepakat bertemu dengan pembalap tersebut. Dalam wawancara singkat dengan Schumi dan Webber, ia mengajukan pertanyaan penting kalau sang pilot mengenal trek Spa-Francorchamps.

Manajer asal Jerman itu meyakinkan bahwa kliennya tahu tentang sirkuit tersebut karena tinggal di dekat sana. Schumacher pun bermain kata-kata agar tidak mengatakan informasi palsu, tanpa membongkar kebenarannya.

Pada akhirnya, Schumacher diterima setelah Mercedes, tim tempat sang pembalap bernaung, membayar 150 ribu kepada Jordan.

Baca Juga:

Pria gaek itu juga mengetahui kebohongan Webber dan Schumacher muda. Pengakuan diutarakannya kepada BBC.

“Dia berbohong pada saya dan secara terang-terangan,” ujarnya sambil tertawa. “Sebelum balapan, saya bertanya kepadanya apa pernah berada di sirkuit Spa (Francorchamps) sebelumnya. Ketika Anda bertanya kepada pembalap sesuatu seperti itu, maksud Anda bukan apakah dia di sana menjadi turis. Maksud Anda adalah jika dia berada di sana sebagai pembalap, berkompetisi.

“Dia sebagai pembalap, tak tahu apa pun soal trek. Dia mengunjungi Spa bersama ayahnya, ketika dia masih balapan go-kart, tapi belum pernah melaju di sirkuit tersebut.”

Sayangnya, kakak Ralf Schumacher tak bisa finis dalam duel perdananya di F1 karena masalah kopling. Ketika kualifikasi, ia mampu berada di urutan ketujuh. Jordan memuji, “Itu membuat pencapaiannya akhir pekan itu lebih signifikan.”

Schumi lebih beruntung ketika memperkuat Camel Benetton Ford, di mana ia bisa mendulang empat poin. Tim tersebut berjasa melontarkan pembalap ke takhta juara dunia F1 dua kali.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fisichella Tak Kecewa Gabung Ferrari
Artikel berikutnya Verstappen Punya Kans Gantikan Hamilton di Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia