Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Klausul Khusus Kontrak Baru Hamilton dan Mercedes

Pandemi Covid-19 menimbulkan tren baru bekerja dari rumah. Pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, kabarnya berniat memasukkan klausul 'work from home' dalam kontrak baru dengan Mercedes untuk musim depan.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, 1st position, lifts his trophy on the podium

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Imbas virus corona membuat jadwal balapan F1 2020 dipadatkan selama semester kedua tahun ini. Tak ayal, driver Inggris tersebut terus bepergian menjelajahi Eropa. Pengorbanannya terbayar dengan gelar juara dunia ketujuh.

Meski begitu, pria 35 tahun itu tidak sepenuhnya gembira berada jauh dari rumah dan keluarganya terlalu lama.

“Saya ingin tetap bersama dengan Mercedes. Saya merasa masih muda dan selalu lapar (kemenangan). Tapi tahun ini, adanya corona, menunjukkan bahwa Anda dapat melakukan banyak hal dari rumah. Saya membayangkan akan ada banyak tanggal dengan Zoom di kontrak saya dan lebih sedikit hari yang dihabiskan di pesawat,” ujarnya dalam wawancara dengan program BBC Breakfast.

Musim depan rencananya Formula 1 akan menggelar 23 balapan di berbagai belahan dunia. Tentu saja ia akan sering melancong.

Agar tak kesepian, Hamilton berencana mengangkut keluarga dan teman-temannya ke beberapa sirkuit tempatnya berlomba. Mereka bisa jadi stimulus untuk menambah koleksi juara yang kini menyentuh angka 94.

“Waktu untuk keluarga dan teman sangat penting bagi saya. Jika kami mulai bepergian lebih sering, (saya ingin) membawa keluarga ke suatu tempat dan menciptakan memori dengan mereka dan merayakan dengan mereka di sekitar. Tahun ini saya tak bisa bertemu mereka dan itu sangat berat,” katanya.

Baca Juga:

Seiring dengan berjalannya waktu, Lewis Hamilton mulai menggeser fokus sedikit. Prioritasnya masih merangkai titel sepanjang mungkin sekaligus membantu Mercedes lebih berkembang.

Lewat balapan, ia ingin mengampanyekan kesetaraan khususnya di olahraga motor. Ide itu muncul karena pengalaman buruk semasa kecil. Juara balapan F1 94 kali itu sering dipandang sebelah mata.

“Saya menginginkan keberagaman. Saya ingin semua orang dari semua latar belakang kesempatan saya. Tak ada orang yang mau memberi secara cuma-Cuma, para pemuda harus mencari posisinya. Kita juga tidak bisa memaksa setiap orang untuk melibatkan lebih banyak minoritas,” katanya.

“Kami harus menemukan kenapa tak ada lagi keberagaman. Saya bekerja sama dengan Royal Academy of Engineering, London, untuk ini. Kami menginvestigasi kenapa hanya sedikit anak berkulit hitam yang tertarik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika. Kami harus menemukan di mana penghalangnya.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton Akhiri Perdebatan Mobil Vs Pembalap
Artikel berikutnya Ricciardo: 2020 Jadi Musim Terseru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia