
Felipe Massa
Kolom Massa: Saya sempat berpikir bisa menang
Pada gelaran GP Azerbaijan pekan lalu, ada titik di mana saya sempat berpikir bahwa balapan tersebut bisa menjadi salah satu yang paling mengesankan sepanjang karier Formula 1 saya.











Tapi yang terjadi, saya malah justru tergabung dalam kumpulan pembalap yang gagal finis. Saya pulang dengan tangan hampa dan rasa sedih karena tidak bisa meraih hasil yang bagus.
Sepanjang sesi latihan dan kualifikasi, saya merasa optimistis dengan laju mobil Williams Martini Racing yang saya kemudikan. Saya yakin kami bisa dengan mudah masuk sepuluh besar saat kualifikasi, dan itu menjadi kenyataan.
Tapi yang tidak pernah saya perkirakan adalah ketika saya bisa berada di posisi untuk menjuarai balapan. Peluang itu hanya datang setelah periode bendera merah.
Setelah beberapa putaran selepas start, saya menyadari bahwa saya bisa berharap meraih hasil yang lebih baik dari sekadar raihan poin. Saya menyalip dua mobil Force India dan Kimi Raikkonen dengan mudah. Saya berada di posisi ketiga, di belakang Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel, sebelum balapan dihentikan.
Saat itu, tentu saya belum tahu bahwa Hamilton dan Vettel pada akhirnya sama-sama mengalami masalah. Saya yakin keduanya akan melesat jauh begitu periode bendera merah berakhir. Tapi bayangan hasil podium sudah menjadi sesuatu yang bagus buat saya.
Ketika balapan kembali dilanjutkan, saya langsung merasa ada sesuatu di mobil yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Saya berharap masalah tersebut adalah masalah yang bisa diperbaiki. Tapi saat masuk ke pit, saya mendapat informasi bahwa masalahnya cukup serius: kerusakan sistem peredam kejut.
Jadi balapan saya berakhir dengan kekecewaan. Saya melihat sisa balapan dari dalam garasi bersama tim, dan kami merayakan podium perdana F1 rekan setim saya, Lance Stroll. Tentu saya akan lebih senang jika saya bisa juga ikut berdiri di podium, tapi saya tidak bisa menghindar dari hal-hal yang tidak terduga. Pada akhirnya saya senang untuk tim dan Lance.
Setelah mencetak poin perdana di Kanada, kepercayaan diri Lance terus bertambah. Saya senang ia memutuskan untuk memakai setelan mobil saya dan menyesuaikan gaya balapnya.
Beberapa balapan di awal musim memang menjadi awal yang sulit bagi Lance. Tapi kini saya senang ia mulai bisa bangkit setelah balapan di Montreal dan Baku.
Meninggalkan Baku, jagat F1 diramaikan dengan topik-topik seperti insiden saat balapan, dan tentunya kontroversi antara Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton. Saya sendiri melihat tayangannya dari televisi. Meski Sebastian memang tidak menduga laju pelan Hamilton, saya cukup terkejut dengan reaksi marahnya.
Kami kini harus bekerja keras untuk mempersiapkan diri menghadapi GP Austria, dan Red Bull Ring adalah sirkuit di mana Williams selalu bisa tampil bagus.
Mobil kami akan mendapat beberapa pembaruan, dan mudah-mudahan kami bisa mengokohkan posisi kami sebagai tim yang bisa bertarung memperebutkan podium. Saya juga ingin membalas kekecewaan dua balapan terakhir.

Artikel sebelumnya
Kolom Vandoorne: Drama Vettel/Hamilton adalah hal yang positif
Artikel berikutnya
Ron Dennis resmi berpisah dengan McLaren

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Event | GP Azerbaijan |
Lokasi | Baku City Circuit |
Pembalap | Felipe Massa |
Tim | Williams |
Penulis | Felipe Massa |