Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kolom Vandoorne: Akhir pekan yang sulit di Kanada

Stoffel Vandoorne menceritakan perjalanan sulitnya di GP Kanada lalu, saat harus menghemat bahan bakar dan kurangnya tenaga mesin menghambat peluangnya meraih hasil baik dalam gelaran ini.

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Stoffel Vandoorne

Stoffel Vandoorne adalah pembalap Formula 1 asal Belgia yang kini memperkuat tim McLaren.

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Fernando Alonso, McLaren MCL32, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Fernando Alonso, McLaren MCL32, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, Fernando Alonso, McLaren MCL32
Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso STR12, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, Fernando Alonso, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

GP Kanada menjadi salah satu balapan yang saya nantikan pada musim ini. Sebelumnya saya pernah ke Montreal dalam beberapa tahun terakhir bersama McLaren, jadi saya tahu betapa hebatnya kota ini, tetapi gelaran musim ini menjadi kesempatan pertama saya mencoba trek ini. Saya juga sangat menikmati sirkuit ini - salah satu trek terbaik dalam kalender F1.

Karena belum pernah membalap di sini, fokus utama saya pada latihan pembuka adalah melakukan beberapa putaran untuk beradaptasi dengan bentuk sirkuit. Penting untuk cepat memahami sirkuit, tapi juga menyatukan rasa dengan mobil, karena setelah Monako Anda akan merasakan downforce yang lebih rendah, jadi semuanya kembali terasa sedikit berbeda.

Sesi latihan kami berjalan dengan baik, mengingat di atas kertas jika Montreal bukanlah sirkuit favorit bagi kami. Karena kurangnya tenaga mesin sangat menyulitkan anda saat tampil di sini.

Pada akhir FP2, kami menemukan masalah dengan komponen MGU-H dan sayangnya kami kehilangan waktu latihan di sana. Kami baru saja menyelesaikan putaran dengan kompon ban pilihan, tapi saya belum melakukan simulasi putaran panjang, jadi kami kehilangan sedikit informasi itu [putaran panjang].

Sesi yang terlewat tersebut sangat merugikan bagi kami, terutama karena Fernando juga tidak melakukan simulasi putaran panjang, yang berarti kami tidak memiliki informasi bagaimana kondisi ban atau penggunaan bahan bakar yang akan terjadi.

Meskipun sesi Jumat jauh dari kata ideal, saya masih merasa bahwa pada Sabtu, mungkin kami bisa melaju ke sesi Q2. Kami sedikit kesulitan untuk mengganti ban pada percobaan pertama, meskipun putaran sebelumnya baik, jadi saya kesulitan untuk memaksimalkan performa terbaik dari mobil.

Percobaan kedua saya jauh lebih baik, sayangnya di Q1 muncul bendera kuning saat memulai percobaan terakhir saya. Itu berarti saya tidak bisa memperbaiki catatan waktu dan saya tidak berhasil lolos dari sesi ini - yang sedikit memalukan. Saya sangat yakin jika menyelesaikan putaran itu, akan cukup untuk lolos ke Q2.

Balapan tentu sangat menantang bagi kami. Kami tahu bahwa perbedaan kecepatan pada lintasan lurus akan menyulitkan, tapi jumlah bahan bakar yang harus kami hemat sangatlah besar - jadi hal tersebut sangat menyulitkan kami.

Selepas start, semuanya berjalan sangat baik. Saya meraih beberapa posisi dan berada di posisi ke-11 setelah lap pertama, jadi saya berada dalam posisi yang kuat sejak awal.

Tapi kemudian semuanya berjalan buruk setelah kemunculan periode Virtual Safety Car, akibat mobil Max Verstappen yang berhenti di pinggir trek. Sempat terjadi momen membingungkan dengan Kevin Magnussen, yang menyusul saya sebelum periode VSC berakhir.

Saya kehilangan waktu pada saat itu, dan kemudian muncul mobil Williams dan Renault yang sangat dekat dengan saya - dan sulit mempertahankan posisi dari mereka saat di trek lurus panjang. Mereka dengan mudah melewati saya!

Setelah itu, tujuan saya membawa mobil sampai finis. Saya tidak memacu satu putaran pun sepanjang balapan ini, karena harus menghemat bahan bakar.

Seri berikutnya di Baku, dan saya rasa kami akan menghadapi situasi yang sama seperti di Kanada. Terdapat lintasan lurus yang sangat panjang di sana, dan gelaran tahun lalu memperlihatkan jika trek ini menghasilkan salah satu kecepatan tertinggi sepanjang musim. Slipstream memiliki efek yang luar biasa, dan mobil musim ini yang memiliki lebih banyak drag, mungkin akan memberikan efek yang lebih besar lagi.

Mari lihat apa yang terjadi. Kami akan terus berusaha sekuat tenaga.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Renault ultimatum Palmer segera tingkatkan performanya
Artikel berikutnya Kubica "tidak masuk daftar" pembalap Renault F1 2018

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia