Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kolom Vandoorne: Drama Vettel/Hamilton adalah hal yang positif

Dalam kolom Motorsport.com terbarunya, Stoffel Vandoorne menceritakan kembali kisah sulit di Baku. Tak ketinggalan juga opini pembalap Belgia itu terkait topik panas yang melibatkan Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton.

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Stoffel Vandoorne

Stoffel Vandoorne adalah pembalap Formula 1 asal Belgia yang kini memperkuat tim McLaren.

Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren, engineer Tom Stallard
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, leads Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, leads Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H

Bukan rahasia jika McLaren-Honda tidak terlalu berharap banyak menjelang gelaran GP Azerbaijan. Prediksi yang terdengar pesimistis itu didasari oleh layout sirkuit yang tidak cocok dengan kemampuan mobil kami.

Akibat masalah mesin, kami juga menghadapi banyaknya hukuman penalti. Jadi sejak awal, tidak ada yang bisa menjadi keuntungan buat kami

Sejak awal sesi latihan, kami terfokus pada setelan mobil untuk balapan, karena kami sudah tahu akan start dari posisi paling belakang. Bahkan dengan prospek balapan yang normal sekalipun, kami tahu akan kesulitan saat kualifikasi, karena kami akan kehilangan banyak waktu di lurusan panjang. Jadi kami harus mencari kompromi yang tepat, terutama dengan tingkat downforce yang akan kami pakai saat balapan.

Sejak awal hari Minggu, kami ingin menjauhi masalah. Saat latihan, kami melihat banyak pembalap melakukan kesalahan, dan dengan karakteristik ban yang sulit mencapai suhu optimal, hal itu bisa terulang kembali saat balapan.

Dengan kompon prime, saya bisa melakukan start yang baik. Saya kemudian melakukan pit stop lebih awal untuk beralih ke kompon supersoft. Keluar dari pit, laju kami benar-benar bagus karena tidak ada hambatan dari depan. Tapi dengan strategi ini, banyak pembalap lain menerapkan strategi yang berbeda dari kami.

Sayangnya, saya dirugikan periode Safety Car, karena lawan-lawan saya bisa melakukan pit stop dan tetap keluar di depan saya. Lalu dengan periode bendera merah, mereka bisa leluasa beralih ke kompon supersoft baru. Jadi, meski banyak insiden yang terjadi, saya sama sekali tidak mendapat keuntungan.

Setelah restart terakhir, laju kami cukup lumayan. Tapi sayangnya, saya mengalami kempis ban depan, jadi kami harus melakukan pit stop tambahan. Kami harus berjuang keras mengejar kedua mobil Sauber di depan kami.

Raihan poin sebenarnya memungkinkan, karena tiap putaran, kami bisa 1,5 detik lebih cepat dari Sauber. Tapi kecepatan mobil kami di lurusan panjang tidak cukup kencang untuk menyalip mereka.

Fernando pada akhirnya berhasil meraih poin, dan saya pikir kami memiliki kemampuan untuk membawa kedua mobil ke posisi sepuluh besar – hasil yang akan sangat bagus buat tim. Saya juga perlu menambahkan bahwa raihan Fernando telah membuat kami sedikit lega karena usaha keras kami akhirnya terbayarkan, terutama setelah awal musim yang sangat sulit.

Awal musim ini, kami punya beberapa peluang yang gagal dimanfaatkan. Jadi dengan raihan poin dalam situasi yang sulit seperti ini, itu merupakan hasil dari kerja sama yang bagus.

Drama Hamilton-Vettel

Tentu topik utama setelah balapan Baku adalah insiden antara Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton. Dan saya tahu ada banyak opini berbeda terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut saya, kita tidak bisa sepenuhnya memberikan penilaian, murni dari tayangan on-board. Tapi reakis dari Seb memang sedikit aneh. Mungkin, ketika berada dalam situasi yang kalut, atau bertarung memperebutkan juara, kita menjadi termakan emosi.

Secara keseluruhan, saya pikir kontroversi ini menjadi hal yang positif untuk F1. Karena ini menjadi rivalitas besar dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia, sesuatu yang tentunya diinginkan oleh banyak penggemar dan publik umum.

Apakah yang dilakukan Seb benar atau salah, soal itu saya tidak ingin mengatakan apa-apa. Tapi ketika kita bisa melihat emosi seperti itu dalam olahraga ini, tentunya itu menjadi hal yang bagus.

Selain itu, saya juga dengan senang hati, bisa mengumumkan bahwa promotor balapan kandang saya, GP Belgia, telah menyediakan tribun khusus untuk para penggemar saya. Jadi mereka bisa berkumpul bersama dan memberikan dukungan kepada saya, sesuatu yang pastinya akan saya tunggu-tunggu! 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Horner: Verstappen makin frustrasi saat melihat Ricciardo juara
Artikel berikutnya Kolom Massa: Saya sempat berpikir bisa menang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia