Kolom Vandoorne: Pekan penuh tantangan di Melbourne
Pembalap McLaren dan kolumnis Motorsport.com, Stoffel Vandoorne, melihat kembali balapan pembuka F1 2017 yang penuh tantangan di GP Australia.
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
LAT Images
Stoffel Vandoorne
Stoffel Vandoorne adalah pembalap Formula 1 asal Belgia yang kini memperkuat tim McLaren.
Kami tahu ketika kami berangkat ke Melbourne, GP Australia akan menjadi pekan yang sulit untuk tim McLaren-Honda, jadi kami tahu hikmah positif yang bisa kami raih setelah menyelesaikan balapan di sana.
Setidaknya kami berhasil meraih sedikit kemajuan sejak tes Barcelona. Mungkin bukan dalam hal murni pace, tapi setidaknya kami bisa menambah jam terbang mobil.
Ya, memang kami mengalami beberapa masalah saat sesi latihan, tetapi secara keseluruhan kami berhasil mengemas beberapa putaran dan berhasil membalap hingga finis.
Bahkan, balapan pekan lalu adalah jarak terjauh yang pernah kami tempuh hingga saat ini.
Memang ini baru kemajuan kecil, tetapi pastinya masih ada jalan yang panjang untuk terus meraih peningkatan performa.
Peluang Q2
Melihat kembali pekan lalu, saya mengalami kualifikasi yang sangat sulit. Saya mengalami masalah tekanan bahan bakar, dan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mengatasinya. Akibatnya kami harus membatalkan sisa sesi kualifikasi kami, saya hanya bisa melakukan satu putaran, dan menyelesaikan kualifikasi di posisi ke-18.
Itu bukan hasil yang saya inginkan, karena setelah latihan terakhir, saya sebenarnya memiliki pace yang bagus dan memiliki perasaan yang positif dengan mobil yang saya kemudikan.
Saya pikir kami sudah berada jalan yang benar, dan saya yakin sebenarnya kami bisa bersaing untuk lolos ke Q2. Jadi cukup disayangkan kami mengalami masalah ini.
Membalap hingga finis
Kami juga menjalani balapan yang sangat sulit, kami sudah mengetahuinya bahkan saat sebelum start. Dari balik stir kemudi, kesulitan itu bertambah karena kami harus melakukan banyak hal untuk memastikan mobil kami dapat menyelesaikan balapan hingga bendera finis dikibarkan.
Paruh awal balapan benar-benar sulit, karena dasbor saya tidak berfungsi dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika diinstruksikan menyimpan bahan bakar. Sama sekali tidak ada informasi di stir. Membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum saya bisa menyalakannya kembali.
Kemudian mobil mulai kehilangan tenaga, dan kami tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya saat itu. Jadi kami memutuskan untuk melakukan pit stop lebih awal. Dengan begitu, kami bisa melakukan reset saklar bahan bakar.
Kami membutuhkan beberapa Lap setelah pit stop sebelum mobil bisa normal kembali, dan sejak saat itu saya membalap sendirian. Saya menghadapi cukup banyak bendera biru, jadi saya sudah tidak fokus pada membalap lagi, tapi lebih memastikan mobil bisa finis.
Dari sudut pandang saya, saya merasakan pace yang cukup bagus pada akhir balapan, dan saya pikir kami kurang lebih telah bisa memaksimalkan performa mobil, terutama dalam kondisi kami saat ini.
Tetapi performa kami secara keseluruhan masih belum cukup kuat, dan paket mobil juga belum seperti yang kami harapkan. Kami harus melakukan perbaikan diri agar bisa bersaing melawan rival-rival kami dan memperebutkan posisi yang lebih tinggi lagi. Tapi saya yakin suatu saat kami akan meraihnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments