Komentar Buruk soal Hamilton, Piquet Didenda Rp14,4 Miliar
Mulutmu Harimaumu, pepatah yang berlaku untuk juara dunia F1 tiga kali, Nelson Piquet. Pengadilan Brasil menjatuhkan denda 950 ribu dolar (sekira Rp14,4 miliar) akibat komentarnya terhadap Lewis Hamilton.
Nelson Piquet
Rodrigo Ruiz
Dalam sebuah wawancara dengan siniar Brasil pada November 2021, Piquet ditanya tentang pandangannya tentang pertarungan Hamilton di GP Inggris dengan Max Verstappen. Di luar dugaan, ia melontarkan penghinaan rasial dan homofobia yang merujuk pada pilot Inggris itu.
Piquet segera meminta maaf atas ucapannya, dengan menyatakan bahwa bahasanya "tidak dipikirkan dengan baik, dan saya tidak akan membelanya".
Dia juga mengklaim ada kesalahan penerjemahan karena istilah penghinaan yang dia gunakan "adalah istilah yang secara luas dan historis digunakan sehari-hari dalam bahasa Portugis Brasil sebagai sinonim untuk 'pria' atau 'orang' dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyinggung perasaan."
Namun, empat kelompok hak asasi manusia, termasuk Aliansi LGBT+ Nasional Brasil, membawa masalah ini ke meja hijau. Mereka menggugat Piquet sebesar 10 juta real Brasil untuk kerusakan moral.
Pada Jumat, pengadilan sipil di Brasilia memerintahkan Piquet untuk membayar setengah dari jumlah yang dituntut, yaitu 5 juta real atau setara dengan 950 ribu dolar.
Dalam keputusan tersebut, hakim yang bersangkutan menyatakan bahwa besarnya denda tidak hanya mewakili "fungsi reparatif dari tanggung jawab sipil, tetapi juga (dan mungkin terutama) fungsi penghukuman, tepatnya agar sebagai masyarakat suatu hari nanti kita dapat menyingkirkan tindakan merusak yaitu rasialisme dan homofobia".
Lewis Hamilton, Mercedes-AMG
Photo by: Steve Etherington / Motorsport Images
Komentar Piquet juga memicu kecaman luas dari paddock F1. Ia bahkan dilarang memasuki area paddock dan diskors dari anggota kehormatan BRDC Inggris.
Hamilton, satu-satunya pembalap kulit hitam di F1 dan satu-satunya juara dunia kulit hitam, telah menjadi yang terdepan dalam upaya meningkatkan keragaman dan inklusi di dunia motorsport.
Pembalap yang jadi warga kehormatan Brasil itu mendirikan The Hamilton Commission, yang melakukan laporan untuk melihat representasi orang kulit hitam dalam motorsport.
Hamilton dan Mercedes meluncurkan kegiatan amal Ignite untuk melibatkan lebih banyak siswa dari latar belakang yang kurang terwakili ke dalam pendidikan STEM. Kegiatan amal ini selaras dengan yayasan Mission 44 milik juara dunia F1 tujuh kali itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments