Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Kontrak GP Sao Paulo Bakal Diinvestigasi

Dewan Kota Sao Paulo memberi lampu hijau terkait investigasi terhadap kontrak kontroversial dengan promotor baru GP Sao Paulo, Brasil Motorsport.

Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-19, leads Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C38, and Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Komitmen penyelenggaraan balapan F1 di Interlagos berlaku antara 2021 hingga 2025. Grand prix boleh berganti nama jadi GP Sao Paulo, alih-alih GP Brasil, karena pemerintah kota setempat bersedia membayar 20 juta real atau setara dengan 3,65 juta euro (sekitar Rp61,7 miliar) pertahun.

Jadi selama lima tahun, mereka menggelontorkan 100 juta real yang diambil dari dana pajak. Terbongkarnya klausul rahasia tersebut membuat rakyat marah dan menggelar petisi. Anggota dewan kota, Rubens Nunes, berinisiatif membawa kasus ini ke meja hijau. Hakim pun mengabulkan permohonan penangguhan kontrak dan mengizinkan adanya investigasi.

Nunes menindaklanjuti putusan Hakim Emiliano Migliano Neto dengan mengumpulkan tanda tangan koleganya di dewan kota. Ia mendapat dukungan dari 19 orang. Komite penyelidikan parlemen berencana menggelar investigasi adanya penggunaan perusahaan tempurung (shell company).

Baca Juga:

Perusahaan tempurung terlihat aktif tapi tidak punya aktivitas bisnis dan aset. Biasanya perusahaan ini digunakan untuk menggelapkan pajak.

Komite tersebut juga memeriksa kemungkinan motif persembunyian rekanan dalam surga pajak dan kurangnya dana modal. Semua ini untuk menilai adanya penyimpangan kontrak antara Brasil Motorsport dan Sao Paulo.

Nunes menulis, “Faktanya sangat serius bahwa pengadilan telah menangguhkan kontrak yang dipermasalahkan, tanpa batas waktu, karena berdasarkan pengamatan ada penyimpangan yang bisa merusak legalitas kontrak dan berpotensi merugikan dana kota.

“Petisi dibenarkan karena jelas adanya pelanggaran prinsip konstitusi dari legalitas, moralitas dan publisitas yang harus dipatuhi secara administrasi. Ini tidak terjadi dalam kontrak yang berhubungan dengan kota Sao Paulo.

“Telah dibuktikan bahwa kota akan membayar 100 juta real kepada sebuah perusahaan swasta untuk menyelenggarakan GP Sao Paulo untuk lima tahun ke depan. Tapi mereka juga akan membayar biaya pemeliharaan sirkuit. Dengan kata lain, perusahaan menerima dana masyarakat dari Kota Sao Paulo dan meraup keuntungan dari ajang tersebut.”

Imbas dari penyelidikan tersebut akan membuat nasib Sao Paulo sebagai penyelenggara balapan dipertanyakan. Padahal, mereka telah masuk dalam kalender Formula 1 2021, yakni 7 November 2021.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Monaco F1 Racing Berancang-ancang Ikut Balapan Musim 2021
Artikel berikutnya Stewart Komitmen Bantu Riset soal Demensia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia